GEMPA BUMI BERTURUT-TURUT DI KOTA JAYAPURA

Saya Curiga gempa bumi berturut di perairan laut kota Jayapura selama 3 hari  ini biasa dampak atau  akibat keserakahan manusia rakus kekayaan alam.

Hampir tiga hari ini siang malam gempa di Jayapura tercatat 149 kali terjadi.

Gempa ini terjadi akibat penambangan Nikel tembaga dan atau mineral lainnya di bawah Laut di lakukan di Papua new Guinea PNG oleh perusahaan asing milik Kanada.
Akibat dari penambangan mineral bawah laut di PNG berakibat gempa terus karena gesekan untuk memadatkan material bawah Laut sudah dikeruk akhirnya ada gesekan terjadi.

Papua beri izin Nautilus menambang di bawah laut 

Pemerintah Papua Nugini bersama perusahaan tambang asal Kanada, Nautilus Mineral Inc, tampaknya akan segera merealisasikan penambangan mineral di dasar laut tersebut. Pemerintah Papua Nugini telah memberikan izin kepada perusahaan Kanada untuk menambang biji tembaga, emas, dan logam berharga lainnya di kedalaman 1.500 Bismarck Sea, yang terletak di  sebelah barat daya Samudra Pasifik. Perusahaan Kanada tersebut sudah mengincar potensi mineral di dasar laut tersebut sejak tahun 1990-an. Namun niatnya untuk melakukan eksploitasi belum terealisasi karena perbedaan pandangan dengan pemerintah Papua Nugini. Berdasarkan perjanjian yang baru disepakati, pemerintah Papua Nugini akan mendapatkan 15% saham dalam proyek ini dengan menyetorkan dana  sebesar US$ 120 juta untuk biaya operasi pertambangan.

Sumber : # Akun FB Nesta.

Share on Google Plus

ABOUT ME Andy Giyai

Hidup berjuang demi masyarakatku yang selalu di tindis, di bunuh, di rampok, di siksa seperti binatang buruan di hutan oleh Militerisme Aparat Polisi dan Tentara Nasional Indonesia dan di curi, di rampas serta di kuras habis hasil kekayaan alamku pribumi West Papua oleh negara Indonesia dengan mengupdate berbagai Informasi Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat yang terjadi di atas tanahku Papua Barat melalui media Web Online pribadi atau di dunia internasional secara berimbang dan beragam".
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar