Ditulis
Oleh: John Anari, Comp. Eng
Kami dari Masyarakat Adat Papua Barat yang
tergabung dalam Organisasi Pribumi Papua Barat ingin sekali mengucapkan terima
kasih banyak atas waktumu untuk mendengarkan suara kami dari Papua Barat (West
New Guinea) dalam Sesi Kesepuluh United Nations Permanent ini. Forum tentang
Isu Masyarakat Adat pada tanggal 16 - 27 Mei 2011.
Kami ingin menjelaskan Debret of Decolonization and Ilegal Self Determination tentang penjajahan masa lalu dan waktu penjajahan saat ini di pulau West Guinea Baru kami karena keterlibatan PBB tahun lalu dan Amerika Serikat untuk mendorong orang Belanda memindahkan pemerintahan New Guinea Belanda (Papua Barat) ke Indonesia dengan nama IRIAN Jaya (sekarang dikenal sebagai Papua Barat) sejak tahun 1963 melalui Penentuan Nasib Sendiri pada tahun 1969 karena dilakukan oleh 400 perwakilan masyarakat adat Papua dan 600 orang Indonesia (bukan penduduk asli Papua Barat ).
Papua Barat adalah Bagian Barat dari pulau New Guinea di Samudra Pasifik Selatan (termasuk ke dalam Oseania dan bukan milik Asia) karena pulau ini didirikan dari lempengan tektonik lempeng Australia dan lempeng Pasifik lama masa lalu.
Masyarakat adat Papua berasal dari Australia ketika pulau ini terhubung sebelum glasial.1
Kami ingin menjelaskan Debret of Decolonization and Ilegal Self Determination tentang penjajahan masa lalu dan waktu penjajahan saat ini di pulau West Guinea Baru kami karena keterlibatan PBB tahun lalu dan Amerika Serikat untuk mendorong orang Belanda memindahkan pemerintahan New Guinea Belanda (Papua Barat) ke Indonesia dengan nama IRIAN Jaya (sekarang dikenal sebagai Papua Barat) sejak tahun 1963 melalui Penentuan Nasib Sendiri pada tahun 1969 karena dilakukan oleh 400 perwakilan masyarakat adat Papua dan 600 orang Indonesia (bukan penduduk asli Papua Barat ).
Papua Barat adalah Bagian Barat dari pulau New Guinea di Samudra Pasifik Selatan (termasuk ke dalam Oseania dan bukan milik Asia) karena pulau ini didirikan dari lempengan tektonik lempeng Australia dan lempeng Pasifik lama masa lalu.
Masyarakat adat Papua berasal dari Australia ketika pulau ini terhubung sebelum glasial.1
Angka. 1: Peta terpisah dari
New Guinea, Australia dan Antartica
Sumber Daya: Australia Departemen Lingkungan Hidup, Air, Warisan, dan Seni
Orang Indonesia berasal dari India, Yunani,
dan China Selatan, jadi mereka memiliki rambut panjang yang berbeda dengan
orang Papua yang memiliki rambut hitam kusut dan kulit hitam seperti Aborigin
Australia.
Tapi saat glasial, maka pulau Indonesia terpisah satu per satu sampai di pulau Maluku. Ketika mereka (orang Indonesia dari Maluku) tiba pertama kali di Barat, mereka mencari burung surga lalu mengajar orang asli Papua dengan agama Islam. Beberapa orang Arab juga datang dan menyebut pulau Papuwah ini (sekarang Papua) dengan makna perbudakan. Selanjutnya Spanyol datang ke pulau ini dan menyebutnya Nova Guinea (New Guinea) karena penduduk asli Papua sama dengan tanah koloni mereka di Afrika (sekarang negara Guinea). Inilah pertama kalinya Eropa datang untuk melakukan kolonisasi di pulau ini. Setelah itu, kemudian Portugis datang dan menyebutnya Papua menurut orang Arab di pulau jajahan mereka di Maluku. Spanyol datang juga untuk kedua kalinya dan mereka memanggil Isla Del Oro (Pulau Emas) akhirnya orang Eropa Kerajaan Inggris, Kerajaan Belanda, dan Jerman menandatangani Perjanjian London pada bulan Agustus 1828 kemudian memisahkan pulau New Guinea menjadi tiga bagian (Netherlands New Guinea, British Papua, dan Germany New Guinea). Belanda Nugini sekarang adalah Papua Barat, Papua Inggris di negara bagian Selatan Papua Nugini, dan Jerman Nugini di utara Papua Nugini (semua bagian terdaftar di Wilayah Tanpa Diri Sendiri sejak tahun 1945 - 1952).
Tapi saat glasial, maka pulau Indonesia terpisah satu per satu sampai di pulau Maluku. Ketika mereka (orang Indonesia dari Maluku) tiba pertama kali di Barat, mereka mencari burung surga lalu mengajar orang asli Papua dengan agama Islam. Beberapa orang Arab juga datang dan menyebut pulau Papuwah ini (sekarang Papua) dengan makna perbudakan. Selanjutnya Spanyol datang ke pulau ini dan menyebutnya Nova Guinea (New Guinea) karena penduduk asli Papua sama dengan tanah koloni mereka di Afrika (sekarang negara Guinea). Inilah pertama kalinya Eropa datang untuk melakukan kolonisasi di pulau ini. Setelah itu, kemudian Portugis datang dan menyebutnya Papua menurut orang Arab di pulau jajahan mereka di Maluku. Spanyol datang juga untuk kedua kalinya dan mereka memanggil Isla Del Oro (Pulau Emas) akhirnya orang Eropa Kerajaan Inggris, Kerajaan Belanda, dan Jerman menandatangani Perjanjian London pada bulan Agustus 1828 kemudian memisahkan pulau New Guinea menjadi tiga bagian (Netherlands New Guinea, British Papua, dan Germany New Guinea). Belanda Nugini sekarang adalah Papua Barat, Papua Inggris di negara bagian Selatan Papua Nugini, dan Jerman Nugini di utara Papua Nugini (semua bagian terdaftar di Wilayah Tanpa Diri Sendiri sejak tahun 1945 - 1952).
Angka. 2. Peta Tertua di Nugini
Sumber: Museum Nasional Jerman
Angka.
4. Peta Kolonialisme di pulau New Guinea oleh Belanda, Jerman dan Inggris
Sumber: Tangkap & edit dari Google Earth oleh John Anari
Akhirnya Belanda mengklaim
pulau ini dengan mendirikan Fort Dus Bus di Kaimana, Papua Barat pada tanggal
24 Agustus 1828. Kemudian mendirikan Kantor di Manokwari dan kemudian Provinsi
Belanda New Guinea yang terpisah dari Provinsi Hindia Belanda (sekarang adalah
Indonesia) oleh Pemerintah Belanda sejak tahun 1910, jadi dalam Konferensi Meja
Bundar di Den Haag - Belanda sejak 1949 tidak pernah setuju untuk menempatkan
Belanda ke Guinea Hindia Belanda. Tapi Indonesia selalu menekan Belanda untuk
memberi pulau New Guinea ke Indonesia sehingga Belanda setuju untuk membahas
New Guinea satu tahun kemudian namun pada tahun 1950 Indonesia memupuk Kesepakatan
Konferensi Meja Bundar sehingga Belanda masih memiliki tanggung jawab untuk
mempersiapkan New Guinea Independent di bawah pemerintahan Belanda.
Angka. 5. Fort
Dus Bus di Teluk Triton, Kaimana (Kiri) dan Kantor Gubernur New Guinea di
Manokwari (Hak)
Sumber: Gambar oleh Charles. A. M. Imbiri, ST dan John
Anari
Angka. 6. Grave of Class Lulofs (1873 -1922), Gubernur
Pertama Belanda New Guinea
Sumber: Gambar oleh John Anari
Selanjutnya pada tahun 1941 - 1942, Jepang
mengebom dan menguasai Pulau Utara di New Guinea Barat namun tidak terlalu lama
karena sekutu AS dengan Belanda, Prancis, dan Inggris kembali untuk mendorong
orang Jepang keluar dari West New Guinea kemudian mendirikan Perserikatan
Bangsa-Bangsa di 1945.
Jadi, sekutu AS memberi administrasi kepada West New Guinea ke Belanda pada
tanggal 22 April 1944. Jadi, Belanda mempersiapkan diri independen ke West New
Guinea pada tahun 1944, akhirnya Belanda memasukkan administrasi New Guinea ke
dalam daftar Dekolonisasi di Wilayah Tanpa Diri 1945 - 1999 (lihat
wilayah Non-Self Governing) .2
Ketika Indonesia mendeklarasikan kemerdekaan mereka dari Jepang pada 17 Agustus 1945 PBB tidak pernah menyetujui deklarasi tersebut. Dan juga setelah deklarasi mereka, parlemen Indonesia mereka yang didirikan tapi Jepang membuat dan membahas tentang wilayah mereka hanya dari pulau Sumatera di Barat sampai Maluku di Timur. Diskusi ini terjadi pada 18 Agustus 1945 setelah deklarasi di bawah kendali Jepang. Ketika deklarasi mereka, pria asal Jawa (Indonesia) yang tinggal di Hollandia (sekarang adalah Jayapura, ibu kota Provinsi Papua sekarang) mencoba memprovokasi murid-muridnya di Sekolah Pemerintah di Hollandia, jadi mereka melakukan gerakan bawah tanah dengan nama IRIAN (Ikut Republik Indonesia Anti Belanda) atau Ikuti Indonesia Melawan Belanda. Namanya Soegoro Atmoprasodjo
Ketika Indonesia mendeklarasikan kemerdekaan mereka dari Jepang pada 17 Agustus 1945 PBB tidak pernah menyetujui deklarasi tersebut. Dan juga setelah deklarasi mereka, parlemen Indonesia mereka yang didirikan tapi Jepang membuat dan membahas tentang wilayah mereka hanya dari pulau Sumatera di Barat sampai Maluku di Timur. Diskusi ini terjadi pada 18 Agustus 1945 setelah deklarasi di bawah kendali Jepang. Ketika deklarasi mereka, pria asal Jawa (Indonesia) yang tinggal di Hollandia (sekarang adalah Jayapura, ibu kota Provinsi Papua sekarang) mencoba memprovokasi murid-muridnya di Sekolah Pemerintah di Hollandia, jadi mereka melakukan gerakan bawah tanah dengan nama IRIAN (Ikut Republik Indonesia Anti Belanda) atau Ikuti Indonesia Melawan Belanda. Namanya Soegoro Atmoprasodjo
Gambar.7. Diskusi Parlemen Indonesia tentang
wilayah mereka pada 18 Agustus 1945
Sumber:
http://www.gimonca.com/sejarah/sejarah.shtml
Angka. 8. Sugoro
Atmoprasodjo Sumber: Buku Api Perjuangan Pembebasan Irian Barat
Setelah Indonesia merdeka sepenuhnya dari
Belanda pada tahun 1949 melalui Konferensi Meja Bundar di Den Haad pada tahun
1949, Mereka mencoba untuk mengambil alih wilayah Papua Barat ke wilayah
Indonesia. Tapi Belanda tidak setuju dengan mereka, jadi Indonesia memulai
kesepakatan Konferensi Meja Bundar pada tahun 1950 yang kemudian bergabung
dengan Komunis Rusia dan China, sehingga Indonesia mendirikan Partai Komunis
mereka dan juga mendapat senjata dari Rusia untuk mengusir Belanda dari New
Guinea Barat. Akhirnya, Indonesia mengirim pasukan mereka ke Papua Barat
setelah Papua Barat merdeka dari Belanda pada 1 Desember 1961.
Angka. 9.
Konferensi Meja Bundar di Den Haag - Nederland, 1949 Sumber: www.swaramuslim.net
Angka. 10. Parlemen New Guinea Barat mendirikan Bendera
Nasional Papua Barat, Lagu Kebangsaan Nasional, dan Lengan Lengan Nasional pada
tanggal 19 Oktober 1961.
Sumber: Radio Omroep Dok 2 Hollandia
Angka. 11. Publikasi West New Guinea Independen oleh
Koran New York Times.
Sumber: www.wpik.org
Angka. 12. Bendera Nasional Papua Barat
Sumber: Desain oleh John Anari, Dibuat oleh Markus
Wonggor Kaisiepo
Angka. 13. Lambang Nasional Lengan Papua Barat
Sumber:
Calender Nieuw Guinea Raad tahun 1961, Dibuat oleh Markus Wonggor Kaisiepo
Angka. 14. Lagu Kebangsaan Papua Barat
Sumber: http://www.antenna.nl/wvi/image/tanahku.png,
Dibuat oleh Ishack Samuel Kijne
Karena itu, begitu pula Amerika Serikat dan
sekutu lain yang takut kemudian mendorong Belanda juga. Dan
juga, ketika ahli geologi Belanda dan Amerika Serikat menemukan gunung mineral
di West New Guinea pada tahun 1961 sehingga AS berbohong dan menekan Belanda
untuk mengalihkan administrasi West New Guinea untuk bergabung ke Indonesia
pada 1 Mei 1963 dengan menandatangani Perjanjian New York di Perserikatan
Bangsa-Bangsa ini.
Markas Besar pada tanggal 15 Agustus 1962.
Althoguh Komisi Pasifik Selatan, seperti yang sebelumnya disebut SPC, didirikan
di Australia pada tanggal 14 Februari 1947 di bawah Kesepakatan Canberra oleh
enam 'pemerintah yang berpartisipasi' yang kemudian mengelola wilayah di
Pasifik: Australia, Prancis, Baru Selandia,
Belanda, Inggris dan Amerika Serikat.4 Mereka mendirikan organisasi tersebut
untuk mengembalikan stabilitas ke kawasan yang telah mengalami turbulensi
Perang Dunia Kedua, untuk membantu dalam mengelola wilayah-wilayah tergantung
mereka dan untuk memberi manfaat bagi masyarakat Pasifik.
Jadi, Freeport McMoran Company dari Amerika
Serikat memberi perhatian kepada pemerintah AS untuk memainkan peraturan
tersebut dan akhirnya mereka mengirim wakil mereka Mr. Elsworth Bunker sebagai mediator dari
Perserikatan Bangsa-Bangsa. Akhirnya,
di bawah AS, mereka meminta agar pemerintah Belanda menghadiri pertemuan ilegal
di Virgina dan Roma sehingga mereka membuat Persetujuan Roma pada tanggal 30
September 1962 setelah menandatangani Perjanjian New York pada tanggal 15 Agustus
1962.
Perjanjian ini diadakan di Roma, Ibukota
Italia pada tanggal 30 September 1962 setelah Perjanjian New York 15 Agustus
1962. Persetujuan ini datang karena saran dari Mr. Elsworth Bunker. Itu
ditandatangani oleh Indonesia, Amerika Serikat, dan Kerajaan Nederland.6
Perjanjian Roma antara lain meliputi:
1. Referendum atau Undang-Undang Pilihan
Bebas yang ditetapkan untuk tahun 1969 dalam Persetujuan New York Agustus 1962.
Ditunda atau mungkin dibatalkan.
2. Indonesia untuk memerintah Papua Barat
selama dua puluh lima tahun ke depan (25) mulai berlaku sejak tanggal 1 Mei
1963.
3. Metode yang akan digunakan dalam
pelaksanaan Undang-Undang Pilihan Bebas atau Referendum adalah "sistem
musyawarah" sesuai dengan praktik Parlementer
Indonesia.
4. Laporan akhir PBB tentang pelaksanaan
Undang-Undang Pilihan Bebas yang diajukan ke Majelis Umum PBB dapat diterima
tanpa adanya perdebatan terbuka.
5. Amerika Serikat bertanggung jawab untuk
melakukan investasi melalui Perusahaan Negara Indonesia untuk Eksplorasi mineral,
minyak bumi dan sumber daya lainnya di Papua Barat.
6. Amerika Serikat menjamin Asian
Development Bank US $. 30
juta akan diberikan kepada United Nations Development Programe (UNDP) untuk
mengembangkan Papua Barat selama Periode dua puluh lima (25) tahun.
7. Amerika Serikat menjamin dana Bank Dunia
bagi Indonesia untuk merencanakan dan melaksanakan program transmigrasi dimana
orang Indonesia dimukimkan kembali di Papua Barat mulai tahun 1977.
Persetujuan ini ditandatangani di ibukota
Italia, Roma pada tanggal 30 September 1962 setelah Persetujuan New York pada
tanggal 15 Agustus 1962 di Markas Besar PBB. Itu ditandatangani oleh 3 negara;
yaitu Republik Indonesia, Kerajaan Nederland, dan Amerika Serikat.
Angka. 15. Soekarno (Presiden Indonesia) dan Nikita
Kurscev (Presiden Rusia) di sebelah kiri dan Soekarno bersama Komunis Kuba, Che
Guevara Sumber: Autralia Dokumenter Film dan United Nation Centre of
Information di Jakarta
Angka. 16. New York Agreement, 15 Agustus 1962.
Soebandrio dari Indonesia (kiri) dan Van Royen dari Belanda (kanan) dan
Elsworth Bunker di belakang Van Royen Sumber:
http://oppb.webs.com/apps/blog/show/3715548- kegagalan-dekolonisasi-papua-barat
Akhirnya, menurut Perjanjian New York,
Belanda harus meninggalkan Western New Guinea pada 1 Oktober 1962 dan
mengalihkan administrasi West New Guinea ke Otoritas Eksekutif Sementara
Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNTEA). Tapi UNTEA membuat kesalahan besar di West
New Guinea karena menghapus atribut dan komponen dari Negara Bagian New Guinea
Barat seperti Polisi Papua, Militer Papua, Parlemen Papua (Nieuw Guinea Raad),
Bendera Papua, Lengan Lambang Papua, dan lain-lain. Tapi hanya di New Guinea
Barat Golden (mata uang Papua Barat) mereka masih menggunakannya dan Saat
ini administrasi dialihkan ke Indonesia pada 1 Mei 1962, mata uang ini berubah
menjadi IRIAN Barat Rupiah. Kemudian, itu berubah menjadi Rupiah hanya seperti
mata uang Indonesia hari ini.
Angka. 17. Mata Uang dari New Guinea Baru Sumber:
http://4.bp.blogspot.com/_yulosiVT3PU/TSXMbK5dvI/AAAAAAAAAEY/9DbfC216oqI/s1600/set+borneo.jpg
dan http://i6.photobucket.com/albums/ y202 / omarhadad / Paper% 20Notes /
1950NetherlandsNewGuinea1Gulden.jpg
Angka. 18. Militer Papua Barat di Manokwari Sumber:
Museum Leger, Belanda
Sebelum Bertindak No Choice (Penentuan
Narkoba ilegal) menurut New York Agreement pasal 18 tahun 1969, Indonesia telah
menandatangani kontrak pertama dengan Freeport McMoran Company pada tahun 1967
untuk mengeksploitasi gunung mineral di Papua Barat oleh Soeharto walaupun
belum dilantik sebagai presiden Indonesia. Jadi, sekarang 22 negara dengan
Freeport Company mengeksploitasi gunung Mineral di West New Guinea. Kedua
conract sebelum akhir pertama conract, juga. Itu tidak mungkin tapi kenyataan.
Angka. 19. Bendera negara yang mengeksploitasi Mineral di
Nugini Barat Sumber: Gambar Bandara Internasional di Timika - Nugini Barat
Figure. 20. Forest Degradation and River Poluted by Freeport Company in
West New Guinea Sources:
http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2010/11/04/data-dan-fakta-kontrak-freeport/
Untuk memenangkan Penentuan Nasib Sendiri,
maka Indonesia harus memberantas penduduk asli Papua sehingga kekuatan mereka
menurun. Oleh karena itu, dua pemimpin Papua Martin Jimmy Wambrauw dan Permenas
Ferry Awom diperintahkan oleh Suharto ke Manokwari pada tahun 1965 untuk
melakukan kudeta Komunis di Manokwari namun keduanya mengubah langkah menuju
perjuangan pembebasan nasional di Papua Barat. Akhirnya, pemberontakan tersebut
meletus pada acara Organisasi Papua Merdeka (OPM) pada tanggal 26 Juli 1965 di
Kebar yang dipimpin oleh John Jambuani dan 28 Juli di Manokwari, dipimpin oleh
Permenas Awom. Pindahkan untuk tumbuh dan subur sampai hari ini dan akan terus
bertambah jika masih ada Pemerintah Indonesia di Papua Barat.
Angka. 21.
Permenas Awom bertemu dengan Jenderal TNI Jenderal setelah mereka membohongi
dia untuk menguasai Papua Barat hanya 25 tahun sesuai dengan Persetujuan Roma.
Sumber: http://oppb.webs.com/sejarahopm.htm
Indonesia
akhirnya berhasil membunuh lebih dari 500.000 penduduk asli Papua sehingga
populasi sensus pada tahun 1969 berkurang menjadi 800.000 jiwa yang terdiri
dari kombinasi antara orang asli Papua dan masyarakat Indonesia. Padahal dalam
laporan tahunan Menteri Luar Negeri Belanda kepada Sekretaris Jenderal Majelis
Umum PBB tahun 1961, jumlah orang Papua sebanyak 1 juta orang. Ini karena
operasi militer Indonesia dari tahun 1963 sampai 1969.8
Mendekati pelaksanaan penentuan nasib sendiri sesuai Pasal 18 Traktat New York, yang berbunyi sebagai berikut:
Mendekati pelaksanaan penentuan nasib sendiri sesuai Pasal 18 Traktat New York, yang berbunyi sebagai berikut:
Indonesia akan membuat pengaturan, dengan
bantuan dan partisipasi dari Perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan stafnya,
untuk memberi rakyat wilayah tersebut, kesempatan untuk menerapkan kebebasan
memilih.
Pengaturan tersebut meliputi :
a. Konsultasi
(musyawarah) dengan dewan perwakilan mengenai prosedur dan metode yang harus
diikuti untuk memastikan kehendak bebas penduduk.
b. Penentuan
tanggal aktual pelaksanaan pilihan bebas dalam periode yang ditetapkan oleh
Persetujuan ini.
c. Formulasi
pertanyaan sedemikian rupa sehingga memungkinkan penghambat untuk memutuskan
(a) apakah mereka ingin tetap tinggal di Indonesia; atau (b) apakah
mereka ingin memutuskan hubungan dengan Indonesia?
d. Kelayakan
semua orang dewasa, pria dan wanita, bukan natoinsl asing untuk berpartisipasi
dalam tindakan penentuan nasib sendiri untuk dilaksanakan sesuai dengan praktik
internasional, yang merupakan penghuni pada saat penandatanganan Persetujuan
ini, termasuk para penduduk yang berangkat
setelah 1945 dan yang kembali ke wilayah tersebut untuk melanjutkan tinggal
setelah penghentian pemerintahan Belanda.
Fakta itu sendiri telah dilanggar karena
UNTEA tidak dengan Indonesia bersiap untuk melaksanakan proses Penentuan Nasib
Sendiri karena UNTEA telah berlangsung 1 Mei 1962 sebelum Penentuan Nasib
Sendiri diadakan pada tahun 1969.
Dalam paragraf ini juga dilanggar oleh
Indonesia karena tidak mengadakan konsultasi dengan semua
anggota Dewan di seluruh pulau Papua, namun baru berkonsultasi pada tanggal 24
Maret 1969 di Jayapura dan kemudian memutuskan bahwa proses pelaksanaan Dewan
Poll dilakukan sesuai praktik Parlemen Indonesia. Anehnya
lagi, tiba-tiba terpilih di tahun 1025 yang terdiri dari perwakilan orang asli
Papua 400-an dan 600-an Indonesia. Ini
bukan pemilihan bebas karena tidak ada kebebasan untuk pria dan wanita dewasa
sesuai dengan paragraf d Perjanjian New York.10
Untuk memenangkan penentuan nasib sendiri
ini, maka Indonesia dan Amerika Serikat memainkan peran mereka untuk
menghentikan semua dan membiarkan pemerintah Indonesia bertindak dalam
persiapan ini. Jadi,
Indonesia melakukan Operasi Khusus sebelum Bertindak No Choice di bawah Brigade
Jenderal Ali Murtopo. Dia
adalah Panglima Operasi Khusus ini di bawah Strategi Komando Angkatan Darat
Indonesia atau Komando Strategi Angkatan Darat Indonesia (disingkat KOSTRAD).
Angka. 22.
Brigadir Jenderal, Ali Murtopo.
Sumber:
http://oppb.webs.com/apps/blog/show/1624869-analisis-penyebab-konflik-papua
KOSTRAD membawa orang-orang Papua ke 400-an
dan memasukkan mereka ke dalam asrama penjara yang dijaga oleh militer
Indonesia sehingga tidak boleh bertemu dengan keluarga mereka. Kemudian memaksa
mereka untuk menolak kemerdekaan Papua dan harus memilih untuk bergabung dengan
Indonesia. Setiap hari mereka hanya mengancam dan merayu untuk diintegrasikan
ke Indonesia. Jika mereka melawan, maka mereka akan dibunuh oleh militer
Indonesia. Sementara warga Papua yang tidak ikut serta dalam Konsultatif Dewan
peserta, mereka ditangkap dan ditahan agar tidak mengganggu proses pelaksanaan
Penentuan Nasib sendiri.
Angka. 23.
Orang-orang pribumi Tahanan di Markas Besar Militer Indonesia, Ifar Gunung
Sumber: Pusat Studi Perdamaian dan Konflik - Universitas Sydney
Akhirnya, proses
Penentuan Nasib Sendiri dimenangkan oleh Indonesia meski perwakilan PBB
Fernando Ortisan hanya bisa mengamati dan tidak dapat mengambil tindakan meski
prosesnya tidak sesuai dengan standar internasional seperti yang tercantum
dalam New York Agreement bab 18.
Angka. 24.
Perwakilan Penentuan Nelayan Ilegal di Wilayah Fakfak (kiri) dan lambang PEPERA
Sumber:
Informasi dari Republik Indonesia
Angka. 25. Perwakilan Penentuan Nelayan Ilegal di Wilayah
Wamena (kiri) dan Sekretaris Jenderal misi PBB Bapak Ortisan Fernando berbicara
dengan Menteri Dalam Negeri Indonesia, Bapak Amir Mahcmud.
Sumber: Informasi Departmen Republik Indonesia
1969 November 06 Sekjen PBB U Thant
menyampaikan laporannya tentang Undang-Undang untuk UNGA. Ini
terdiri dari sebuah ringkasan sendiri yang diikuti oleh laporan dari Ortiz Sanz
dan orang Indonesia.
1969 November 13-19 Rangkaian pertemuan
pleno diadakan di UNGA untuk membahas sebuah resolusi yang 'mencatat' hasil UU
dan pemenuhan peran PBB dalam prosedur tersebut. Resolusi
ini disponsori oleh Belgia, Indonesia, Luksemburg, Malaysia, Belanda dan
Thailand. 1969
18 November Sejumlah perwakilan Afrika di PBB mengadakan pertemuan 'badai' atas
Undang-Undang tersebut dan menolak untuk menerima perwakilan tetap Indonesia.
1969 November 19 suara UNGA oleh 58 sampai
31 dengan 24 abstain untuk menolak sebuah langkah oleh Dahomey untuk penundaan
untuk konsultasi lebih lanjut mengenai Undang-Undang tersebut.
Kemudian suara oleh 60 sampai 15, dengan 39
abstain, untuk menolak amandemen Ghanian terhadap resolusi tentang
Undang-Undang yang menyerukan tindakan bebas pilihan bebas di Irian Barat pada
akhir tahun 1975.
Akhirnya, suara UNGA oleh 84 ke none dengan
30 abstain untuk mengeluarkan resolusi yang tidak disengaja pada Undang-undang
tersebut. 1969
15 Desember 286 pengungsi dari daerah perbatasan selatan menerima tawaran
amnesti dan diterbangkan ke Merauke; 40 orang lagi berjalan
kembali melintasi perbatasan.
Angka. 26.
Resolusi Majelis Umum PBB no. 2504 tentang Mengambil Catatan atas Laporan
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa. Sumber: Departemen Publikasi
dan Informasi Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Angka. 27.
Tempat perlindungan Papua Barat melintasi perbatasan terbang untuk
menyelamatkan mereka di Papua Nugini.
Sumber: Dokumen Gerakan Papua Merdeka.
Inilah keterlibatan PBB dalam Penentuan
Nasib Sendiri di Papua Barat akhirnya mereka gagal melakukannya sesuai dengan
pasal 18 Perjanjian New York dan gagal di dalamnya misi sesuai dengan Piagam
PBB pasal 73.13
Situasi kekerasan HAM saat ini yang buruk
saat ini di New Guinea Barat karena keterlibatan PBB untuk membiarkan penduduk
asli Papua Barat menderita di tanah akibat oleh penjajahan Indonesia. Begitu
banyak migran terbang ke pulau ini maka pribumi di sini menjadi minoritas
karena sekarang Indonesia adalah 1.852.297 orang (51,27%) orang Indonesia dan
pribumi Orang Papua hanya 1.760.557 orang (48,73%).
Jadi, sekarang total populasi sejak sensus Indonesia di tahun 2010 adalah
3.612.854 orang (100%) .
Degradasi hutan masih berlanjut hingga saat ini
karena pemerintah Indonesia masih memberi Kayu Perusahaan mereka yang
dioperasikan di pulau New Guinea Barat. Dan juga minyak dan gas mereka masih
tercemar karena di sini tidak ada perusahaan pengolahan limbah, Begitu banyak
perusahaan mineral yang diijinkan, juga oleh pemerintah Indonesia untuk
melakukan degradasi hutan di Papua Barat.
Begitu banyak aktivis Papua yang
dipenjara dan dibunuh oleh TNI dan Polri juga. Begitu banyak sejarah manipulasi
Papua Barat di dunia dan di Indonesia juga.
Angka. 28.
Kekerasan Hak Asasi Manusia dan Genosida masih dalam proses oleh Militer dan
Polisi Indonesia.
Sumber:
www.facebook.com/oppb.wpio
Angka. 29.
Degradasi Hutan di Papua Barat oleh Perusahaan Kayu (kiri) dan Degradasi Hutan
oleh Transmigran Indonesia yang disetujui oleh Bank Dunia sesuai dengan
Persetujuan Roma.
Sumber: www.facebook.com/oppb.wpio
Angka. 30.
Demonstrasi di depan Kedutaan Besar Belanda di Jakarta pada tanggal 1 Desember
2001
Sumber: Photograper oleh John Anari
Angka. 31.
Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (WPNLA) Sumber:
www.facebook.com/oppb.wpio
Jadi, oleh Sesi Kesepuluh dari Forum
Permanen Perserikatan Bangsa-Bangsa ini, kami merekomendasikan agar
Perserikatan Bangsa-Bangsa harus meninjau kembali keterlibatan mereka dalam
Pembangkangan Dekolonisasi dan Penetapan Nelayan Ilegal di New Guinea Baru.
PBB dapat memberikan Hak Untuk Penentuan
Nasib Sendiri Menurut pasal 3 Deklarasi PBB tentang hak-hak Masyarakat Adat dan
juga sesuai dengan pasal 1 ICCPR.
REFERENCES
- Chapter of United Nations. DECLARATION REGARDING
NON-SELFGOVERNING TERRITORIES.
http://www.un.org/en/documents/charter/chapter11.shtml
- Committee 24. Trust and Non Self Governing
Territories, 1945 – 1999. http://www.un.org/Depts/dpi/decolonization/trust2.htm
- Mr. H. J. Sorolea. Azas-Azas Tatanegara Nederlands Niuew Guinea Jilid II.
Diterjemahkan oleh P. J. Merkelijn. Pustaka Rakyat. 1961. Hollandia.
- Fransiskus Benediktus Widodo Margotomo. Misteri
Pulau Berusia Jutaan Tahun.
http://misteridigital.wordpress.com/2007/06/30/misteri-pulau-berusiajutaan-tahun
- Jim Elmslie. West Papua Demographic Transition and the 2010 Indonesia Census:
“ Slow Motion Genocide” or Not ?.
- West Papua
Indigenous Organization. Western New Guinea. http://oppb.webs.com/Western_New_Guinea.pdf
- West Papua Indigenous Organization. New York
Agreement. http://oppb.webs.com/nyaagreement.htm
- Nederland Ministry of Foreign Affair & Ministry
of Home Affair. Report on Nederland New Guinea for the Year 1961 Presented to Secretary General
of United Nations Pursuant to Article 73(e) of
the UN Charter.
- West Papua Indigenous Organization. FREE PAPUA MOVEMENT
HISTORY. 2009. By John Anari. http://oppb.webs.com/sejarahopm.htm
- South Pacific Commission. History of SPC.
http://www.spc.int/en/aboutspc/history.html - West Papua Indigenous
Organization. ROME AGREEMENT 30 SEPTEMBER 1962. Update 2009. http://oppb.webs.com/romeagreement.htm
- Yayasan Badan Kontak Keluarga Besar Perintis Irian
Barat. Api Perjuangan Pembebasan Irian Barat. Jakarta. 1986
- Understanding West Papua.
http://www.understandingpapua.com/?page_id=34 - Brad Simpson. Indonesia's 1969 Takeover of West Papua Not
by "Free Choice". The National Security Archive, George Washington
University. http://www.gwu.edu/~nsarchiv/NSAEBB/NSAEBB128/index.htm
PERJANJIAN RAKYAT, 30 SEPTEMBER 1962
DENGAN INI MENGUMUMKAN
Kepada semua Negara bahwa:
1. Berdasarkan Piagam PBB Pasal 73 bagian a dan b;
2. Berdasarkan Prinsip Deklarasi PBB tentang pemberian
kemerdekaan bagi daerah tak berpemerintahan sendiri dan orang-orangnya, seperti
yang tertulis dalam Resoulusi PBB No. 1514 (XV) yang diadopsi oleh Majelis Umum
PBB pada Sidang ke-15 dari 20 September sampai 20 Desember 1960;
3. Berdasarkan
Hak kami yang tidak dapat diganggu-gugat, kami penduduk bagian Barat Papua,
harus memiliki Negara sendiri. 4. Sesuai dengan hasrat dan keinginan bangsa
kami untuk kemerdekaan, melalui Komite Nasional dan Parlement kami, Dewan New
Guinea, mendesak Gubernur Pemerintahan Nederland Niuew Guinea dan Pemerintah
Kerajaan Belanda bahwa mulai tanggal 1 November 1961:
a. Bendera Nasional Papua Barat harus dinaikan di samping
Bendera Kerajaan Belanda.
b. Lagu Kebangsaan kami Hai Tanah Ku Papoea
dinyanyikan dan dimainkan bersamaan dengan Lagu Nasional Kerajaan Belanda.
c. Nama Negara kami menjadi Papoea Barat. d. Nama
Bangsa Kami adalah Bangsa Papua.
Dengan melihat ke depan, kami, bangsa Papoea, Menginginkan
Posisi Kami Sendiri, Sejajar Dengan Bangsa-bangsa Merdeka dan Sejajar Dengan
Bangsa-bangsa itu.
Kami bangsa Papoea ingin hidup dalam Perdamaian dan Turut
Memelihara Perdamaian Dunia.
Melalui manifesto ini kami memanggil semua penduduk
yang mencintai Negara ini dan bangsanya untuk menyebarkan manifesto ini dan
memegangnya, sebagai landasan untuk Kemerdekaan Bangsa Papoea.
Hollandia, 19 Oktober 1961
Hollandia, 19 Oktober 1961
1.
J.E. Bonay
2.
N. Tanggahma
3.
H.I. Bauw
4.
Sp. Malibela
5.
T. Dansidan
6.
W. Giay
7.
O. Nemnay
8.
A. Sefa
9.
J. Manory
10. L. Ayamiseba
11. M. Rumainum
12. W. Inury
13. D. Sawom
14. P. Poana
15. A. Onim
16. F.J.S. Rumainum
17. E. Itaar
18. M. Suwaé
19. J.J. Roembiak
20. J. Jaab
21. M. Onggé
22. P.H. Jochu
23. Iz. Menufandu
24. M. Wai
25. N. Jouwe
26. H. Mori Muzendi
27. P. Koejab
28. W. Zonggonao
29. F. Jufuway
30. A.J.A. Rumtoboy
31. E. Noembery
32. J.S. Dekeniap
33. S.L. Rumadas
34. T.S. Akwan
35. H. Jomungga
36. M. Buotabui
37. F. Torey
38. M.W. Kaisiëpo
39. B. Gebze
40. Th. Mezet
Sumber : Email: admin@oppb.org; URL: www.oppb.org
0 komentar:
Posting Komentar