Oleh: Dr. Socratez Sofyan Yoman
AG News____ Kami berhak 100% atas tanah dan
bangsa kami di West Papua dari Sorong-Merauke (Sorong-Samarai). Kami juga
berhak 100% untuk mengatur rakyat dan bangsa kami. Kami berhak atas Sumber Daya
Alam kami.
Kami adalah sebuah Bangsa. Kami
bukan rakyat dari Pemerintah kolonial/penjajah Indonesia. Kami punya harga
diri. Kami punya martabat. Kami punya sejarah. Kami punya bahasa. Kami punya
tata krama. Kami punya nilai-nilai budaya. Kaki ada kehidupan.
Kami memelihara semua yang
disebutkan tadi sebagai warisan nilai-nilai hidup dari leluhur dan nenek moyang
kami. Kami disuruh jaga dan pelihara dengan baik dan wariskan kepada anak dan
cucu kami.
Semua warisan nilai yang ada
bertahun-tahun dan berabad-abad itu dilumpuhkan, dihancurkan, dihilangkan dan
dimusnahkan secara sistematis dan terstruktur oleh Pemerintah Firaun Moderen
Indonesia sebagai koloni baru di West Papua.
Bukan saja nilai-nilai tadi, tetapi
Ideologi dan Nasionalisme yang sudah ada dalam otak dan pikiran kita disapu
bersih dan dibuat ruang kosong dan dimasukkan dengan tanaman liar.
Contohnya Tanaman dan Bangunan
Liar :
1. Kita dipaksa menghafal Pancasila.
2. Kita dipaksa menghafal UUD 45,
3. Kita dipaksa menghafal lagu
Indonesia Raya.
4. Kita dipaksa untuk menghafal
Mukadimah UUD 45.
5. Kita dipaksa untuk menghafal
Sumpah Pemuda.
6. Kita dipaksa ikut Upacara 17
Agustus,
7. Kita dipaksa menghafal nama-nama
pahlawan orang lain.
8. Sekarang ini kita dipaksa untuk
menyembah Patung yang dibuat TNI yaitu NKRI.
Negara Kesatuan Republik
Indonesia atau Neraka Kumpulan Regu Iblis/Neraka Kesatuan Republik Iblis
(NKRI). Memang, bisa saja karena watak yang diperhadapkan terhadap rakyat &
bangsa West Papua seperti watak Iblis.
Para Pejabat dari Bangsa West
Papua dipaksa mengatakan sumpah setia pada NKRI, Pancasila, UUD45 & Bhineka
Tunggal Ika. Watak dan nurani mereka dihancurkan berlapis.
[5/9 2:36 PM] Socratez Yoman:
Rakyat dan bangsa West Papua dipaksa untuk :
1. Mengakui dan menghormati para
pahlawan penjajah seperti Pattimura, Hasanuddin, Imam Bonjol, Yos Sudarso dan
Raden Saleh.
2. Kami dipaksa menghafal nama
kereta api mereka.
3. Kami dipaksa menghafal nama
Kerajaan mereka.
4. Kami dipaksa hafal nama ginung
mereka, nama sungai mereka, nama gunung berapi mereka, nama laut mereka dan
nama masyarakat mereka.
Supaya rakyat dan bangsa West
Papua tidak melawan dan membela kehormatan bangsa dan dignity kami, mereka
menuntut kami harus membawa Surat Jalan dari satu kampung ke kampung lain,
kalau tidak ada Surat Jalan ditahan dan dimasukkan dalam kolam atau disuruh
kerja bukan tujuan kami. Anak-anak perempuan ditahan dan diperkosa.
Mereka menghancurkan kami dengan
menyebut kami tidak mampu, tidak sanggup, belum bisa dan belum mampu,
orang-orang tertinggal, orang-orang primitif, terbelakang, termiskin dan belum
maju.
Pada kenyataannya, kami sebagai
bangsa pernah hidup dan berkarya dan merdeka dan berdaulat di atas leluhur kami
sebelum penjajah Indonesia datang menduduki dan menindas kami.
Penjajah Indonesia juga dengan
cerdik dan licik membuat mitos-mitos dan stigma kepada kami anggota OPM, Separatis
dan Makar menjadi Surat Jalan dan Jalan Tol untuk menangkap kami, menyiksa
kami, penjarakan kami, menembak kami mati.
Mereka membawa Undang-Undang,
Peraturan-peraturan dan menggunakan itu menghukum fisik dan nurani kami.
1. Kami dipenjarakan di atas tanah
leluhur kami 1 bulan sampai dengan 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun dan 20 tahun.
2. Tanah kami dirampas.
3. Hutan kami dihancurkan.
4. Kami disingkirkan dari tanah
leluhur kami. Sekarang kami berjualan di pinggiran jalan di atas lantai tanah.
Kami dibuat manusia-manusia sampah di atas tanah leluhur kami. Kami dibuat
manusia-manusia yang tidak punya harga diri. Kami dibuat seperti binatang dan
hewan.
Lebih kejam lagi adalah :
1. Siapa yang membunuh Arnold
Clemens Ap dan Edward Mofu dan kawan-kawan? Pembunuh adalah Indonesia.
[5/9 2:37 PM] Socratez Yoman:
2. Siapa yang meracuni Dr. Thomas
Wanggai? Pembunuh adalah Indonesia.
3. Siapa yang menculik dan membunuh
Theodorus Hiyo Eluay dan menghilangkan siopirnya Aristoteles Masoka?
Pembunuhnya Indonesia.
4. Siapa pembunuh Yustinus Murip dan
8 orang temannya? Pembunuh adalah Indonesia.
5. Siapa pembunuh Opinus Tabuni?
Pembunuhnya Indonesia.
6. Siapa pembunuh pendeta Elisa
Tabuni? Pembunuhnya Indonesia?
7. Siapa pembunuh Kelly Kwalik?
Pembunuhnya Indonesia.
8. Siapa pembunuh Musa Mako Tabuni?
Pembunuhnya Indonesia.
9. Siapa pembunuh 4 siswa di Paniai
pada 8 Desember 2014? Pembunuhnya Indonesia.
10. Siapa pembunuh Jonny Doronggi dan
Tonny Karunggu di rumah tanahan polisi Jayapura? Pembunuhnya Indonesia.
11. Siapa pembunuh Yawan Wayeni tali
perutnya dikeluarkan? Pembunuhnya Indonesia.
12. Siapa yang membunuh ratusan dan
bahkan ribuan orang West Papua pada tahun 1977? Pembunuhnya Indonesia.
Bapak Presiden Ir. Joko Widodo,
apakah Indonesia ini Negara bar-barik, kriminal, kumpulan orang-orang pembunuh?
Mengapa bapak menyepelehkan pembantaian manusia ini dan penyelesaian masalah
West Papua hanya dengan Dialog Sektoral?
Bapak Presiden, kejahatan negara
ini harus dipertanggungjawabkan dengan dialog menyeluruh, utuh dengan
melibatkan pihak ketiga. Persoalan West Papua SANGAT rumit dan berat karena
persoalan kemanusiaan dan nasib sebuah bangsa yang sedang dimusnahkan oleh
bangsa Indonesia
Bapak Presiden, kami manusia
seperti bapak dan rakyatmu Melayu. Bapak presiden kami sama seperti bapak dan
rakyatmu Indonesia adalah ciptaan dan gambar Allah (Kejadian 1:26).
Kalau kami manusia sama seperti
bapak, tempatkan kami di Meja Perundingan yang Terhormat. Jangan tempatkan kami
seperti anjing dibawah meja untuk mengambil remah-remah roti yang jatuh di
bawah meja bapak dan bangsamu.
Artinya, bapak jangan remehkan
kami. Jangan membohongi kami. Jangan siksa kami lagi dengan istilah dialog
sektoral. Sudah cukupkan menipu kami.
Apakah masih belum puas menipu
bangsa West Papua?
[5/9 2:37 PM] Socratez Yoman:
1. Apakah bangsa Indonesia belum puas
membunuh kami?
2. Apakah bangsa Indonesia belum
puas menghancurkan harga diri dan martabat kami?
3. Apakah bangsa Indonesia belum
pusat merampok sumber daya alam kami?
Bapak Presiden, kami mau
sampaikan, sebelum Indonesia merampok dan menduduki dan menjajah kami, leluhur
dan nenek moyang dan orang tua kami pernah ada kehidupan.
1. Kami akan bongkar semua bangunan
liar,
2. Kami akan cabut semua tanaman
liar yang di tanam oleh bangsa Indonesia.
3. Kami mau hidup di atas tanah
kami.
4. Kami mau hidup di atas
nilai-nilai kami.
5. Kami mau hidup di atas sejarah
kami.
6. Kami Mau Meminum Air Dari Sumur
Kita Sendiri. Karena selama hampir 50 tahun dipaksa minum dari sumur yang liar
yang tidak pernah ada di atas tanah leluhur kami.
Akhirnya, kami mau ingatkan
kepada bapak Presiden Republik Indonesia, di atas bapak Ir. Joko Widodo masih
ada lebih berkuasa, bangsa West Papua dan bangsa Indonesia akan menghadapi
tanpa membeda-bedakan kekuasaan, suku, ras dan etnis. Di Meja Pengadilan Allah,
bangsamu dan bangsa kami akan diadili dengan adil.
Penulis: Ketua Umum Badan Pelayan
Pusat Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua. Pendidikan Doktor Sejarah
Gereja dan Budaya West Papua.
----------
Alamt: Jln Ita Wakhu Purom, No.
001 Numbay, West Papua
----
Bagi yang tidak setuju protes
lewat: 08124888458 (WA) email: socratezyoman_90@hotmail.com
0 komentar:
Posting Komentar