JANGAN TAKUT, BEBASKAN DIRIMU, KAMI PEMILIK NEGERI WEST PAPUA & AHLI WARIS. 05/09/2017






Oleh: Dr. Socratez Sofyan Yoman

AG News____ Kami berhak 100% atas tanah dan bangsa kami di West Papua dari Sorong-Merauke (Sorong-Samarai). Kami juga berhak 100% untuk mengatur rakyat dan bangsa kami. Kami berhak atas Sumber Daya Alam kami.

Kami adalah sebuah Bangsa. Kami bukan rakyat dari Pemerintah kolonial/penjajah Indonesia. Kami punya harga diri. Kami punya martabat. Kami punya sejarah. Kami punya bahasa. Kami punya tata krama. Kami punya nilai-nilai budaya. Kaki ada kehidupan.

Kami memelihara semua yang disebutkan tadi sebagai warisan nilai-nilai hidup dari leluhur dan nenek moyang kami. Kami disuruh jaga dan pelihara dengan baik dan wariskan kepada anak dan cucu kami.

Semua warisan nilai yang ada bertahun-tahun dan berabad-abad itu dilumpuhkan, dihancurkan, dihilangkan dan dimusnahkan secara sistematis dan terstruktur oleh Pemerintah Firaun Moderen Indonesia sebagai koloni baru di West Papua.

Bukan saja nilai-nilai tadi, tetapi Ideologi dan Nasionalisme yang sudah ada dalam otak dan pikiran kita disapu bersih dan dibuat ruang kosong dan dimasukkan dengan tanaman liar.

Contohnya Tanaman dan Bangunan Liar :
1.    Kita dipaksa menghafal Pancasila.
2.    Kita dipaksa menghafal UUD 45,
3.    Kita dipaksa menghafal lagu Indonesia Raya.
4.    Kita dipaksa untuk menghafal Mukadimah UUD 45.
5.    Kita dipaksa untuk menghafal Sumpah Pemuda.
6.    Kita dipaksa ikut Upacara 17 Agustus,
7.    Kita dipaksa menghafal nama-nama pahlawan orang lain.
8.    Sekarang ini kita dipaksa untuk menyembah Patung yang dibuat TNI yaitu NKRI. 

Negara Kesatuan Republik Indonesia atau Neraka Kumpulan Regu Iblis/Neraka Kesatuan Republik Iblis (NKRI). Memang, bisa saja karena watak yang diperhadapkan terhadap rakyat & bangsa West Papua seperti watak Iblis.
Para Pejabat dari Bangsa West Papua dipaksa mengatakan sumpah setia pada NKRI, Pancasila, UUD45 & Bhineka Tunggal Ika. Watak dan nurani mereka dihancurkan berlapis.

[5/9 2:36 PM] Socratez Yoman: Rakyat dan bangsa West Papua dipaksa untuk :
1. Mengakui dan menghormati para pahlawan penjajah seperti Pattimura, Hasanuddin, Imam Bonjol, Yos Sudarso dan Raden Saleh.
2.    Kami dipaksa menghafal nama kereta api mereka.
3.    Kami dipaksa menghafal nama Kerajaan mereka.
4.    Kami dipaksa hafal nama ginung mereka, nama sungai mereka, nama gunung berapi mereka, nama laut mereka dan nama masyarakat mereka.

Supaya rakyat dan bangsa West Papua tidak melawan dan membela kehormatan bangsa dan dignity kami, mereka menuntut kami harus membawa Surat Jalan dari satu kampung ke kampung lain, kalau tidak ada Surat Jalan ditahan dan dimasukkan dalam kolam atau disuruh kerja bukan tujuan kami. Anak-anak perempuan ditahan dan diperkosa.

Mereka menghancurkan kami dengan menyebut kami tidak mampu, tidak sanggup, belum bisa dan belum mampu, orang-orang tertinggal, orang-orang primitif, terbelakang, termiskin dan belum maju.

Pada kenyataannya, kami sebagai bangsa pernah hidup dan berkarya dan merdeka dan berdaulat di atas leluhur kami sebelum penjajah Indonesia datang menduduki dan menindas kami.

Penjajah Indonesia juga dengan cerdik dan licik membuat mitos-mitos dan stigma kepada kami anggota OPM, Separatis dan Makar menjadi Surat Jalan dan Jalan Tol untuk menangkap kami, menyiksa kami, penjarakan kami, menembak kami mati.

Mereka membawa Undang-Undang, Peraturan-peraturan dan menggunakan itu menghukum fisik dan nurani kami. 

1.    Kami dipenjarakan di atas tanah leluhur kami 1 bulan sampai dengan 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun dan 20 tahun.
2.    Tanah kami dirampas.
3.    Hutan kami dihancurkan.
4.    Kami disingkirkan dari tanah leluhur kami. Sekarang kami berjualan di pinggiran jalan di atas lantai tanah. Kami dibuat manusia-manusia sampah di atas tanah leluhur kami. Kami dibuat manusia-manusia yang tidak punya harga diri. Kami dibuat seperti binatang dan hewan.

Lebih kejam lagi adalah :
1.    Siapa yang membunuh Arnold Clemens Ap dan Edward Mofu dan kawan-kawan? Pembunuh adalah Indonesia.
[5/9 2:37 PM] Socratez Yoman:
2.    Siapa yang meracuni Dr. Thomas Wanggai? Pembunuh adalah Indonesia.
3.    Siapa yang menculik dan membunuh Theodorus Hiyo Eluay dan menghilangkan siopirnya Aristoteles Masoka? Pembunuhnya Indonesia.
4.    Siapa pembunuh Yustinus Murip dan 8 orang temannya? Pembunuh adalah Indonesia.
5.    Siapa pembunuh Opinus Tabuni? Pembunuhnya Indonesia.
6.    Siapa pembunuh pendeta Elisa Tabuni? Pembunuhnya Indonesia?
7.    Siapa pembunuh Kelly Kwalik? Pembunuhnya Indonesia.
8.    Siapa pembunuh Musa Mako Tabuni? Pembunuhnya Indonesia.
9.    Siapa pembunuh 4 siswa di Paniai pada 8 Desember 2014? Pembunuhnya Indonesia.
10. Siapa pembunuh Jonny Doronggi dan Tonny Karunggu di rumah tanahan polisi Jayapura? Pembunuhnya Indonesia.
11. Siapa pembunuh Yawan Wayeni tali perutnya dikeluarkan? Pembunuhnya Indonesia.
12. Siapa yang membunuh ratusan dan bahkan ribuan orang West Papua pada tahun 1977? Pembunuhnya Indonesia.

Bapak Presiden Ir. Joko Widodo, apakah Indonesia ini Negara bar-barik, kriminal, kumpulan orang-orang pembunuh? Mengapa bapak menyepelehkan pembantaian manusia ini dan penyelesaian masalah West Papua hanya dengan Dialog Sektoral?
Bapak Presiden, kejahatan negara ini harus dipertanggungjawabkan dengan dialog menyeluruh, utuh dengan melibatkan pihak ketiga. Persoalan West Papua SANGAT rumit dan berat karena persoalan kemanusiaan dan nasib sebuah bangsa yang sedang dimusnahkan oleh bangsa Indonesia

Bapak Presiden, kami manusia seperti bapak dan rakyatmu Melayu. Bapak presiden kami sama seperti bapak dan rakyatmu Indonesia adalah ciptaan dan gambar Allah (Kejadian 1:26).

Kalau kami manusia sama seperti bapak, tempatkan kami di Meja Perundingan yang Terhormat. Jangan tempatkan kami seperti anjing dibawah meja untuk mengambil remah-remah roti yang jatuh di bawah meja bapak dan bangsamu.
Artinya, bapak jangan remehkan kami. Jangan membohongi kami. Jangan siksa kami lagi dengan istilah dialog sektoral. Sudah cukupkan menipu kami.

Apakah masih belum puas menipu bangsa West Papua?
[5/9 2:37 PM] Socratez Yoman:
1.    Apakah bangsa Indonesia belum puas membunuh kami?
2.    Apakah bangsa Indonesia belum puas menghancurkan harga diri dan martabat kami?
3.    Apakah bangsa Indonesia belum pusat merampok sumber daya alam kami?

Bapak Presiden, kami mau sampaikan, sebelum Indonesia merampok dan menduduki dan menjajah kami, leluhur dan nenek moyang dan orang tua kami pernah ada kehidupan.
1.    Kami akan bongkar semua bangunan liar,
2.    Kami akan cabut semua tanaman liar yang di tanam oleh bangsa Indonesia.
3.    Kami mau hidup di atas tanah kami.
4.    Kami mau hidup di atas nilai-nilai kami.
5.    Kami mau hidup di atas sejarah kami.
6.    Kami Mau Meminum Air Dari Sumur Kita Sendiri. Karena selama hampir 50 tahun dipaksa minum dari sumur yang liar yang tidak pernah ada di atas tanah leluhur kami.

Akhirnya, kami mau ingatkan kepada bapak Presiden Republik Indonesia, di atas bapak Ir. Joko Widodo masih ada lebih berkuasa, bangsa West Papua dan bangsa Indonesia akan menghadapi tanpa membeda-bedakan kekuasaan, suku, ras dan etnis. Di Meja Pengadilan Allah, bangsamu dan bangsa kami akan diadili dengan adil.

Penulis: Ketua Umum Badan Pelayan Pusat Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua. Pendidikan Doktor Sejarah Gereja dan Budaya West Papua.
----------
Alamt: Jln Ita Wakhu Purom, No. 001 Numbay, West Papua
----
Bagi yang tidak setuju protes lewat: 08124888458 (WA) email: socratezyoman_90@hotmail.com
Share on Google Plus

ABOUT ME Andy Giyai

Hidup berjuang demi masyarakatku yang selalu di tindis, di bunuh, di rampok, di siksa seperti binatang buruan di hutan oleh Militerisme Aparat Polisi dan Tentara Nasional Indonesia dan di curi, di rampas serta di kuras habis hasil kekayaan alamku pribumi West Papua oleh negara Indonesia dengan mengupdate berbagai Informasi Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat yang terjadi di atas tanahku Papua Barat melalui media Web Online pribadi atau di dunia internasional secara berimbang dan beragam".
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar