DEIYAI – Berdarah Kembali hari
Senen sore Jam 04.30 WP, tertanggal 1 Agustus 2017, Sembilan orang tertembak
diantara satu orang mati tempat dan diantara Delapan orang lainnya luka-luka
berat atas aksi tembakan peluru tajam senjata Militer Brimob Densus 88 bertugas
di kabupaten deiyai di bonceng oleh PT. DEWA KRESNA Paniai, tanpa masalah
apapun masyarakat Oneibo Tigi Selatan kabupaten deiyai terkena dan mati sial
tembusi peluru tajam senjata Perang. Satu orang Mati tempat, dan Lima orang
Rawat di rumah sakit serta tiga orang dan lain terkena peluru Rawat di rumah
mereka.
Misi PT. DEWA KRESNA PANIAI “Biar
Tembak dan Tabrakkan Kepala Siap Bayar”, sendiri baca mata kepala tertulis pada
Trek Mini miliknya antar material pembangunan. Ada apa di balik tulisan kalimat
itu; dapat artikan bahwa PT. DEWA KRESNA adalah Memboncengi Saran Nyamuk
Militer di bawah payung Program Negara Indonesia Pembunuhan Genosida Orang
Papua melalui lantaran pembangunan sama hal program PT. DMT di kabupaten
Deiyai.
Sangat Kejamnya Militer Kolonial
Indonesia, Deiyai berdarah kembali tertanggal 01 Agustus 2017 di kampung Oneibo
tigi selatan kabupaten deiyai papua adalah bagian dari Pelanggaran Hak Asasi
manusia – HAM evakuasi dan klarifikasi penyelesaiaan secara Hukum
Internasional. Karena Militer Brimob densus 88 kolonial Indonesia di bonceng
oleh PT. DEWA KRESNA Paniai, mengeluarkan peluru penembakan Rentetan secara
brutalan situasi bagai perang menembusi peluru tajam terhadap masyarakat tak
bersalah tanpa masalah Sembilan orang dan lainnya terkena menebusih tubuh dara
belur.
Isu yang berkembang komentator
oleh militer Brimob densus 88 dan tentara-Kolamir, Polisi-Kapolsek, Intel, Bin,
Bais, radikal kaki tangannya, Kapolda dan Pemerintah kabupaten Deiyai besertai
seluruh jajarannya dan lain di bawah garis kolonialisme Indonesia adalah
menutupi kejadian nyata di mata masyarakat Membuang peluru rentetan suasana
perang. Dengan alasan terjadi atas membongkarnya pos/kem Proyek PT. DEWA KRESNA
di tempat pembangunan jembatan kali Oneibo adalah nyata di permainkan untuk
umpan mengumpan antar radikal kaki tangannya mereka, akhirnya masyarakat lain
tidak bersalah mati dan kena peluru sial. Mengapa Brimop Densus 88 langsung
mengeluarkan Peluru Rentetan secara brutal tanpa tidak Tanya masalah yang
terjadi, tadinya…??? Soal. Maka masalah penembakan ini terkena pasal Genosida
di bonceng Proyek Pembangunan PT. DEWA KRESNA PANIAI.
“PT. Dewa Kresna adalah PT
Memegang saham Dana Genosida program Negara colonial Indonesia di sponsori
Militer melalui lantaran pembangunan, di ketahuinya dibalik kejadian Penembakan
Oneibo”
Daerah Kabupaten Deiyai Tigi
adalah Daerah aman dan damai Masyarakat setempat tidak mencari masalah melalui
lantarana apapun terhadapnya. Hanya PT. DEWA KRESNA PANIAI dan PT. DMT
membonceng Militer : Brimob . Polisi, Tentara, Intel, Bin, Bais, Radika, di
kontraktor Pemerintah Kabupaten Deiyai colonial Indonesia yang menciptakan
masalah setiap saat terhadap masyarakat.
Masyarakat daerah Kabupaten
Deiyai terima dengan kesabaran secara damai tidak ada pembalasan atas
penembakan Rentetan Peluru tajam milik Militer Brimob Densus 88 memakan
Sembilan orang, satu orang mati tempat dan delapan orang lainnya luka-luka
berat sedang rawat Rumah sakit dan lainnya rawat rumah mereka sendiri. Di bawah
misinya siaga “Tembak” di sponsori oleh PT. Dewa Kresna. Tapi masalah dapat
diproses dan di proteksi melalui Hukum Internasional. Sebelumnya selalu terjadi
penembakan pun masyarakat Tigi - Deiyai terima dengan lapang dada secara hormat
tidak ada pembalasan melalui apapun.
Kejamnya Militer Kolonial
Indonesia Brimob Densusu 88 menembak secara brutalan Peluru tajam Rentetan
terhadap masyarakat Oneibo tigi selatan, Nama-nama yang terkena Peluru tajam
Rentetan yang di ketahui (Sumber Media) adalah :
- 1. Yulianus Pigai, Kena tembakan
Peluru Tajam: Kedua Paha Patah dan alat kemaluan, mati tempat, umur 25 tahun;
- 2. Yohanes Pakage, Kena
tembakan Peluru tajam : Patah Tulang Paha, Sedang Rawat di Rumah Sakit, umur 25
tahun;
- 3. Esebius Pakage, Kena
Tembakan Peluru Tajam : Telapak Kaki, Sedang Rawat di Rumah Sakit, Umur 13
tahun;
- 4. Delianus Pekei, Kena
Tembakan Peluru Tajam : Betis, Paha, Rusuk, Rahan, Sedang Rawat di Rumah Sakit,
Umur 23 Tahun,
- 5. Penias Pakage, Kena Tembakan
Peluru Tajam : Tangan Kanan, Sedang Rawat di Rumah Sakit, Umur 12 tahun;
- 6. Amos Pakage; Kena Tembakan
Peluru tajam : Kaki Kiri, Sedang Rawat di Rumah Sakit, umur 25 tahun;
- 7. Marinus Dogopia, Kena
Tembakan Peluru Tajam : Pantat sebelah kiri, Sedang Rawat di Rumah Sakit, umur
26 tahun;
- 8. Demianus Pekei, Umur 29
tahun, sedang proses data
- 9. Melkia Pakage, Sedang proses
data
- Banyak terkena peluru tajam,
sedang berjalan data lengkap….
Kekejaman Militer terhadap
masyarakat tak bersalah Kabupaten Deiyai di Oneibo Tigi selatan terkena peluru
tajam tanpa masalah apapun sangat kejahatan tidak ada rasa kehormatan
kemanusiaan, sponsori PT. DEWA KRESNA serangkap Karyawannya dapat di proteksi
secara hukum.
DENGAN KETENTUAN YANG DI TETAPKAN
Semua serangkai Masyarakat Kabupaten Deiyai, dan Seluruh lapisan masyarakat
Papua Barat, Lapisan masyarakat Negara Indonesia Nasional peduli kemanusiaan
papua barat, dan Masyarakat Umum Mata Internasional Dunia melalui
Demokrasi-Denokrasi terbuka peduli kemanusiaan di papua barat adalah tuntutan
mutlak yang harus bertanggung jawab PT. DEWA KRESNA, Militer dan Pemerintahan
Negara Kolonial Indonesia. Harus kembalikan hak_hak kemanusiaan papua barat.
Ungkapan kata “MAAF” bukan kata
maaf-maafan, ya; penyelesaiaan atas perbuatan kejahatan penembakan Rentetan
Brutalan, harus tanggung jawab secara proteksi hukum Internasional.
Sumber : #Amoyepai)*
--- lanjutan ke-1….!!!
0 komentar:
Posting Komentar