TPNPB Kodam III Timika Tembagapura, Saat Pengibaran Bintang Kejora Tadi Pagi (Doc: Admin)
Suara Wiyaimana Papua, Hari ini
senin, 23 Oktober 2017, jam 11:00-15.00 kami Tentara Pembebasan Nasional Papua
Barat (TPNPB-OPM) mengibarkan Bendera Sang Bintang Kejora tepat di Utikini,
Tembagapura Papua. Meskipun TNI-POLRI kepung kami dan situasi dikampung Utikini
darurat Militer Indonesia sampai pada sore ini.
Sampai saat ini pun kami sedang duduk sampai
sekarang, tidak akan mundur dari medan perjuangan kami, kata panglima tinggi
TPN Makodam III Wilayah Timika, Tembagapua.
Pengibaran bendera ini dengan maksud dan tujuan
kami bahwa penembakkan yang terjadi diareal PT.Freeport adalah benar dari kami Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN-OPM). Kami menuntut hak kedaulatan dan kemerdekaan
kepada Pemerintah negara republik Indonesia, Pemerintah Amerika Serikat,
Pemerintah Belanda dan PBB/UN, serta pemangku kepentingan 27 negara di PT.
Freeport Mc. Moran.
Informasi yang berasil dihimpun dari admin media,
suarawiyaimana.blogspot.com pada hari senin, tanggal, 23/10/2017 sore ini
bahwa, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat
(TPN-OPM) tidak akan mundur dari ancaman atau serangan dari
TNI/POLRI di kampung Utikini dan Tembagapura pada Umumnya, sebab di sini negeri
kami, Tanah kami. Kami tetap melawan pemerintah Indonesia melalui revolusi
bertahapan ataupun revolusi total.
“Ditanya mengenai korban penembakan dari pihak TNI-POLRI terhadapTPNPB saat ini, kata Komandan anak buah saya mereka baik-baik saja, tidak ada yang terkena tembakan dan belum ada yang mati di tempat.” Ungkapnya.
“Ditanya mengenai korban penembakan dari pihak TNI-POLRI terhadapTPNPB saat ini, kata Komandan anak buah saya mereka baik-baik saja, tidak ada yang terkena tembakan dan belum ada yang mati di tempat.” Ungkapnya.
“Lanjutnya, Perjuangan tanpa aksi tidak dapat
melahirkan kemerdekaan sehingga sesuai dengan surat pemberitahuan yang kami
keluarkan sebelumnnya, maka kami TPNPB-OPM berhasil menembak mati satu orang
anggota dan belasan lainnya masih luka-luka.” Kata panglima.
Inilah Surat Pemberitahuan menyangkut keselamatan
masyarakat pribumi Papua maupun masyarakat pendatang di areal pertambangan PT.
Freeport Indonesia bahwa, kami dari pimpinan Tentara
Pembebasan Nasional Papua Barat; Kepada Pihak TNI/POLRI dan kepada
pemerintah negara Republik Indonesia. Agar TNI/POLRI tidak melakukan tindakan
brutal terhadap masyarakat sipil pribumi.
Jika TNI/POLRI berani melawan kami, TPNPB Kodam III siap kami menanti sebab gerilya adalah perjuangan kami demi membebaskan rakyat kami dari penjajahan Negara Indonesia di Bumi Amungsa, West Papua.
Jika TNI/POLRI berani melawan kami, TPNPB Kodam III siap kami menanti sebab gerilya adalah perjuangan kami demi membebaskan rakyat kami dari penjajahan Negara Indonesia di Bumi Amungsa, West Papua.
Dua hari yang lalu, SENJEN TPNPB Kodam III Timika-Tembaga Papua atas nama Viktus Wanmang telah meninggal dunia tetapi Viktus Wanmang yang lainnya tetap ada untuk melanjutkan pekerjaan yang ditinggalkan kepada generasi penerus sebagai saja perjuangan bangsa papua.
Jangan patah semangat rakyatku bangsa Papua Barat. Saya Viktus Wanmang 1 meminta kepada seluruh rakyatku bangsa Papua Barat Ras Melanesia di atas tanah Papua, mari kita bersatu mewujudkan ideologi kita, "ONE PEOPLE, ONE SOUL", untuk menaklukkan tanggul-tanggul kolonialisme negara republik Indonesia di atas tanah Papua Barat. Hanya melalui persatuan dan kesatuan rakyat bangsa Papua Barat kita bisa merebut kedaulatan bangsa Papua dari NKRI. Saya juga meminta kepada seluruh jajaran TPN-OPM pertahanan MAKODAM diseluruh tanah Papua, mari kita merapatkan barisan untuk menghancurkan apa yang menjadi sebab sehingga negara boneka republik Indonesia tidak bisa melepaskan kita ini, kita rebut melalui revolusi.
Saya juga meminta kepada seluruh diplomasi di tingkat internasional, mari bersatu bergandengan tangan dan berjuang agar kedaulatan itu bisa direbut dengan tempo. Saya meminta kepada seluruh jajaran TPN di tanah Papua, buang semua perjuangan yang bersifat kedaerahan, perjuangan yang bersifat ambisi, perjuangan yang bersifat sukuis, perjuangan yang bersifat kekeluargaan dan perjuangan yang bersifat mempertahankan prinsip.
Apakah kita berjuang untuk memisahkan Bangsa Papua dari NKRI atau kita sedang berjuang untuk memerdekakan daerah kita masing-masing?. Saya pikir tidak.
Kita semua sedang berjuang untuk memperoleh kedaulatan bangsa Papua Barat yang selama ini ditutupi oleh kepentingan negara republik Indonesia. Oleh sebab itu saya minta kepada kita semua untuk harus bersatu, melalui sebuah persatuan kita akan menjatuhkan kedaulatan. Salam perjuangan bagi kita semua, Tuhan melindungi dan menuntun selalu.
Akhir kata yang kami terima dari TPNPB Kodam III kepada admin media, suarawiyaimana.blogspot.com bahwa, bangsa papua segara mendukung doa dan puasa kepada kami TPNPB OPM di Tanah Papua, dan terlebih khusus untuk Kodam III, Wilayah Timika-Tembagapura agar pertolongan dan campur tangan TUHAN kami siap mengadapi Negara Kolonial Indonesia dalam medan pertempuran demi merahi kemerdekaan bangsa papua.
"Syalom kami dari TPNPB Kodam III, menyampaikan kepada seluruh bangsa papua yang hendak menentukan nasib sendiri, segera mendoakan kepada kami, kata terakhirnya"
Markas TPNPB-OPM
Utikini, Tembagapura, Senin 23/10/2017
Komandam Staf Kodam III Timika-Tembagapura, West
Papua
Hendrik Wanmang
Antonius Aim
Sumber : http://suarawiyaimana.blogspot.co.id/2017/10/situasi-utikini-tembagapura-memanas.html
0 komentar:
Posting Komentar