WEST PAPUA DARURAT OPERASI MILITER KOLONIAL INDONESIA

WEST PAPUA DARURAT OPERASI MILITER KOLONIAL INDONESIA


AG NEWS; Gabungan TNI POLRI kolonial Indonesia melakukan Swiping terhadap masyarakat sipil Papua. Di distrik Ilu, Tingginambut, Jambi Sinak dan dalam kota mulia kab puncak jaya. Dari tgl 19 sampai saat ini.

Masyarakat melaporkan bahwa. TNI POLRI kolonial Indonesia melakukan Swiping di setiap titik jalan, di kebun-kebun dan di rumah-rumah warga sipil Papua.

Dan masyarakat juga Di paksakan untuk memberitahu tempat TPNPB-OPM. Namun karena masyarakat sipil ini tidak tau menahu. Mereka  Di teror, diintimidasi, disiksa bahkan diancam akan di bunuh oleh TNI POLRI militer Indonesia.

Tindakan biadab aparat TNI POLRI ini membuat masyarakat sipi Papua ketakutan. Sehingga ada juga yang memilih untuk Mengungsi ke hutan.

Karena ketidak mampuan TNI POLRI kolonial Indonesia mengejar dan melawan TPNPB-OPM. Mereka (TNI POLRI) balik menyerang masyarakat sipil Papua. 

Inilah kebiasaan Militerisme kolonial Indonesia di Papua. Nanti habis bunuh masyarakat sipil Papua. putar balik fakta di media bilang yang dibunuh adalah TPNPB-OPM.

Intelijen negara harus memiliki data yang akurat mana TPNPB-OPM dan mana masyarakat sipil. Jangan berikan informasi yang dikumpulkan di sampah'' tidak jelas targetnya. Yang ada hanya mengorbankan masyarakat sipil Papua.

Mohon pantauan dari seluruh rakyat Papua di wilayah-wilayah konflik. ratusan ribu TNI POLRI sedang melakukan operasi militer.
Share on Google Plus

ABOUT ME Andy Giyai

Hidup berjuang demi masyarakatku yang selalu di tindis, di bunuh, di rampok, di siksa seperti binatang buruan di hutan oleh Militerisme Aparat Polisi dan Tentara Nasional Indonesia dan di curi, di rampas serta di kuras habis hasil kekayaan alamku pribumi West Papua oleh negara Indonesia dengan mengupdate berbagai Informasi Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat yang terjadi di atas tanahku Papua Barat melalui media Web Online pribadi atau di dunia internasional secara berimbang dan beragam".
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar