BRIMOP MILITER PUNGGUNG NEGARA MEMBAKAR KANTOR DESA HAMPA DASAR NEGARA INDONESIA



MSISWP :DEIYAI,  Brimop Militer Punggung Negara dan masyarakat pendatang ras melayu Membakar Kantor Desa Waghete Satu Hampa Dasar Negara Indonesia, Kedudukan Pemerintahan tingkat Ke-V (Kelima) Kecamatan Tigi, Kabupaten Deiyai, Provinsi Papua; tertanggal; April 15/04/2017; 05:5 adalah bagian dari Militer dan Pemerintah Negara Indonesia Cabut Lipat Kaki Awal mulai dari Desa Pemerintahan dasar tingkat Ke-V, begitu tersirat 55 (Lima puluh Lima) tahun lama kemudian mengabdi klaim status Negara Indonesia yang kedudukan berstatus kolonialisme di dorong kapitalisme di atas tanah Papua Barat wilayah Melanesia dari setitik ini.

Dapat di klarkan Brimop adalah Kesatuan Militer Punggung Negara yang melindungi dan mengawasi dan mengamankan menjaga Dasar Negaranya, ternyata membalik membantah dan membakar anguskan dasar Negaranya sendiri dari atas Tanah Papua Barat, pada akhirnya. Sebab Kantor Desa adalah Ruang hampa dasar Negara di awasi oleh Serantai Militer, ternyata menghanguskan Hampa Dasar Negaranya oleh Pengawas Pelindung, dan pengamanan sendiri, tidak dengan Oknum.

“-“adalah titik awal cabut kaki lipat identitas Negara Indonesia klaim dari diatas tanah Papua Barat”; “Karena Tanah Papua Barat bukan bagian Negara Indonesia Melayu tetapi Bagian Ras Melanesia, dan Papua Barat bukan Sebutan propinsi tetapi status Kedudukan Negara sesuai Doc, 1961”-” 

Pantaskannya Bertugas bila Polisi Militer yang ambil kebijakan turun tangan pembakaran Kantor Desa di wajarkan pun juga ada alasan masalahnya. Di libatkan bakar oleh putra daerah pun juga dapat di pilarkan dengan sistematis Radikal kaki tangan di pasang oleh Militer Kolonial Negara Indonesia sendiri di pasang secara sistematis dengan tawaran pendekatan halus dari bahasa kata dan harta. 

“Bila Berpila dengan masalah ‘Mabuk’ Pemuda asal Deiyai minum mabuk pun juga tidak Mengganggu atau merusak pasilitas Pemerintah dan masyarakat setempat yang ada, Selama 55 (Lima puluh lima tahun) tidak ada dokumen bahwa Pemuda asal Deiyai-Tigi membuat Kriminalitas Brutal dan lainnya di daerah Deiyai, hanya membuat masalah Kriminal Brutalan lainnya oleh Militer Searantai yang membuat masalah terlampiaskan dengan alasan balik kata, sendiri”.

Berdasarkan berbagai Media Banyak adegansi berbagai bahasa oleh Kolamir, Polsek, dan Intelijen, Pemerintahan Kabupaten Deiyai terhadap Pembakaran Gedung kantor Desa pemerintahan tingkat Ke-V dasar Negara Indonesia ini.

Untuk sembunyikan tangan pemberlakuan pembakaran hanguskan dasar negaranya, tetapi kenyataannya berada di tangan saksi mata Masyarakat.

Adopsi masalah oleh Militer Brimop dan masyarakat pendatang (Tempat Mabuk Pemuda) itu bukan masalah, di katakana Polisi membolehkan juga adanya masalah, Pemuda Tigi Kabupaten Deiyai tidak seperti kota-kota lain. Daerah waghete Tigi Kabupaten Deiyai adalah daerah aman dan damai tenang. Hanya Pemerintahan Militer dan masyarakat pendatang yang menciptakan masalah, imbuhan nyata 55 sekian riwayat tahun setitik klaiman Pemerintah Negara Indonesia berada daerah Tigi Deiyai.

Pembakaran Kantor Desa Waghete satu tidak Hanya Pembakaran Gedung Kantor Desa Pemerintahan Negara Indonesia tingkat Ke-V saja tetapi Pembakaran hampa dasar Negara seisinya terhanguskan sengaja di bakar tanpa masalah apapun oleh Militer Brimop Punggung Negara dan Serangkap Masyarakat Pendatang (Sopir) Ras Melayu Negara Indonesia sendiri yaitu :
- Gambar Lambang Negara Indonesia (Burung Garuda - terisi Dasar Lima Pancasila dasar Negara Indonesia) terbingkai, yang tertempel di dinding;

- Bendera Negara Indonesia (Bendera Merah Putih), yang di lipat simpan dalam lemari;

- Foto Kepala Negara Presiden dan Wakil Presiden sertai jajaran fotoka binet kementerian Negara Indonesia terbingkai Tertempel di dinding;

- Peta Negara Indonesia tertempel di dinding;

- Buku Undang-Undang Dasar 1945 simpan di Lemari;

- Meja Kerja Kepala Desa dan Jajaran Mekanisme organisasi Desa Pemerintahan tingkat Ke-V Waghete Kabupaten Deiyai;

- Daftar Kependudukan Status klaim Negara Indonesia bagi Ras Melanesia 

Bukan tersangka Propokatif dan bukan Propaganda atas Pembakaran kantor Desa Waghete satu Pemerintahan tingkat Ke-V bersama Hampa Dasar Negara Indonesia di Kabupaten Deiyai, Propinsi Papua tersusun di atas ini, benar-benar nyata di mata masyarakat Waghete Kota sesuai saksi mata laporannya di bakar oleh Pemerintahan Militer Brimop Punggung Negara Indonesia sendiri bersama Masyarakat Pendatang Ras Melayu (Sopir) yang garis kaki tangan intel serangkapnya, tanpa masalah tersangkut paut bersama Masyarakat Pribumi Deiyai Waghete

Sejalan serangkap brutalan masalah di lakukan oleh gabungan Militer (Brimop, Polisi, Tentara) pada waktu yang sama :

- Pada saat Umat Kristen menjalani ibadah Paskah tidak jadi ke gereja, karena takut, adalah peperangan penindasan dalam keagamaan;

- Meja-meja jualan milik ibu-ibu Pribumi Waghete di rusak oleh gabungan Militer (Brimop, Polisi, Tentara).

Siapa Pengamanannya bila saat begini ambil satu komando dari seribu kedudukan administrasinya begitu berbeda, tanpa sepihak lawan dan masalah … ???, adalah peperangan penindasan masalah Ekonomi Masyarakat setempat.

Hal ini dapat di pilarkan berdasarkan Politik Kebangkitan “Monumen Struggle of Independence for State West Papua – MSISWP 1961) sedang diproteksi di perjuangkan oleh Rakyat Papua Barat ras Melanesia. Memang jelas bahwa Kebosanan Militer dan Pemerintahan Negara Indonesia terbosan di atas tanah Papua Barat 55 (lima puluh lima tahun) lama bertugas klaim Negara Indonesia di bawah garis payung politiknya Penjajahan, Genosida, intimidasi brutulan tidak dengan kesadaran kemanusiaan.

Lima ratus Ribu 500.000 Manusia Kulit Hitam Ras Melanesia bergumur Darah di moncong senjata dan melalui sistematis politik lainnya”, di wilayah horizontal Ras Melanesia, terbuktinya awal pengakuan adalah Pembakaran Dasar Negara Indonesia kantor desa seisinya oleh Punggung Negara Militer Brimop pengawas dan pelindung pengamanan Negara sendiri bersama masyarakat pendatang dari Negara Indonesia melayu.

Negara Indonesia mengklaimnya sudah bosan 55 tahun diatas tanah papua barat akhirnya Militer Brimop Ambil ahli membakar anguskan Kantor Desa bersama Dasar Negara Indonesia sendiri. Adalah di nyatakan sudah pintu Negara Indonesia tinggal lepaskan Tanah Papua Barat.

Semua titik perbuatan Negara Indonesia Kolonial diatas Tanah Papua Barat dapat di perhitungkan sesuai di mana mereka tempuh, Politik Membalik untuk membela kebenaran mendirikan Monumen Bangsa terleluhur.

Sumber : MSISWP ; (Monumen Struggle of Independence for State West Papua 1961) Berpilar untuk kebangkitannya. *(AM’oyepai.


Share on Google Plus

ABOUT ME Andy Giyai

Hidup berjuang demi masyarakatku yang selalu di tindis, di bunuh, di rampok, di siksa seperti binatang buruan di hutan oleh Militerisme Aparat Polisi dan Tentara Nasional Indonesia dan di curi, di rampas serta di kuras habis hasil kekayaan alamku pribumi West Papua oleh negara Indonesia dengan mengupdate berbagai Informasi Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat yang terjadi di atas tanahku Papua Barat melalui media Web Online pribadi atau di dunia internasional secara berimbang dan beragam".
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar