PEMBEBASAN SANDERA MENGGUNAKAN BOMB dan JET TEMPUR MELANGGAR HUKUM PERANG KARENA TAK MAMPU GERILYA MASUK HUTAN PAPUA

PEMBEBASAN SANDERA MENGGUNAKAN BOMB dan JET TEMPUR MELANGGAR HUKUM PERANG KARENA TAK MAMPU GERILYA MASUK HUTAN PAPUA.



AG News____ Militer Indonesia Sedang melakukan serangan Udara secara massive di Nduga selama tiga hari dan mereka melakukan Serangan pada malam hari menggunakan Drone dan juga Pesawat Tet Tempur. 

Siaran Pers Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB per 29 Maret 2024

Otoritas Militer Indonesia melakukan Misi Pembebasan Kapten Philips Mark Marthens di Nduga dengan serangan bom melalui pesawat tempur dan helikopter militer, Dan Juga drone

Demikian Laporan:

Militer Indonesia melakukan serangan Bom melalui udara dengan pesawat tempur dan helikopter militer pada hari Rabu, 27 Maret 2024 pukul 20:40 - 22:00 malam. 

Dalam serangan tersebut Militer Indonesia melakukan pengebomam sebanyak 8 kali yang mengakibatkan 4 pos Semut Merah milik pasukan khusus TPNPB OPM Kodap III Ndugama Derakma dibawah pimpinan Perek P Jelas Karunggu di Kobit terbakar habis.

Perek Karunggu menjelaskan bahwa serangan bom yang dilakukan oleh Militer Indonesia dengan menggunakan pesawat tempur dan helikopter militer tepat Kapten Philips Mark Marthes berada.

Namun, dalam serangan bom tersebut pasukan TPNPB Kodap III Ndugama Derakma bersama Kapten Philips Mark Marthens selamat. Hanya 4 pos kami yang terbakar.

Serangan bom yang dilakukan oleh Militer Indonesia dengan menggunakan pesawat tempur dan helikopter militer berlanjut pada hari Kamis, 28 Maret 2024 pukul 22:21 malam. 

Dalam serangan bom tersebut otoritas Militer Indonesia telah melakukan pengebomam sebanyak 6 kali di Pos Semut Merah di Kobit. Namun, pasukan TPNPB Kodap III Ndugama Derakma bersama Kapten Philips Mark Marthnes selamat dari serangan bom tersebut. Otoritas Militer Indonesia juga telah menggunakan pesawat pengintai tanpa awak selama melakukan operasi melalui udara tepat kapten Philips berada.

Serangan Bom terus berlanjut di hari ketiga pada Jumat, 29 Maret 2024 pukul 08:20 pagi selama 2 jam yang mengakibatkan Pos Kobit, Pos Korowait, dan Markas Kambila milik pasukan khusus TPNPB Kodap III Ndugama Derakma terbakar habis.

Perek Jelas Karunggu pimpinan Markas Kambila melaporkan bahwa empat pos dan satu markas pasukan khusus TPNPB Kodap III Ndugama Derakma telah terbakar habis akibat penyerangan bom yang dilakukan selama 3 hari oleh Militer Indonesia melalui udara hingga pukul 08:20 pagi tadi Jumat 29 Maret 2024. 

Selama terjadi serangan udara yang dilakukan oleh Militer Indonesia yang begitu masif sejak tanggal 27-29 Maret 2024 kami pasukan TPNPB Kodap III Ndugama Derakma juga telah berhasil menembak Bodi Helikopter Militer Indonesia dan mengalami luka tembak sebanyak tiga peluru. Tutur Perek P Jelas Karunggu.

Kami TPNPB Kodap III Ndugama Derakma masih siaga sejak pagi hingga malam ini Jumat, 29 Maret 2024 dan telah menyebarkan pasukan khusus untuk menembak Militer Indonesia yang mau memasuki wilayah kami dengan pesawat tempur dan helikopter, Kami tidak takut. Ungkap Perek Jelas Karunggu.

Demikian laporan langsung dari Medan perang Nduga.

Catatan:

Selama 1 tahun lebih Pemerintah Indonesia tidak mempunyai niat baik dalam mencari solusi pembebasan kapten Philips Mark Marthens warga negara Selandia Baru yang kami sandera, karena telah memasuki wilayah konflik bersenjata antara Militer Indonesia dengan kami (TPNPB Kodap III Ndugama Derakma).

Maka kami menilai kepada Pemerintah Indonesia bahwa pemerintah telah menginstuksikan kepada Militernya untuk datang ke Nduga dalam misi pembunuhan terhadap Kapten Philips Mark Marthens. Sebab, operasi dan serangan bom tersebut tepat di mana Kapten Philips Mark Marthens berada.

Bahkan operasi Militer Indonesia tersebut telah melanggar Hukum Humaniter Internasional (Hukum Perang) karena Militer Indonesia menggunakan Bom selama 3 hari dan akan membahayakan nyawa Kapten Philips Mark Marthens.

Penanggung jawab panglima TPNPB OPM kodap III Ndugama Derakma

*Brigjen Egianus Kogeya

Komandan operasi TPNPB OPM kodap III Ndugama Derakma

*Mayor Pemne Kogeya

Demikian Siaran Per Management Markas Pusat Komnas TPNPB, Dan diteruskan kepada semua pihak oleh
 juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, 

Sebby Sambom. 

Terima kasih atas kerja sama yang baik.



Share on Google Plus

ABOUT ME Andy Giyai

Hidup berjuang demi masyarakatku yang selalu di tindis, di bunuh, di rampok, di siksa seperti binatang buruan di hutan oleh Militerisme Aparat Polisi dan Tentara Nasional Indonesia dan di curi, di rampas serta di kuras habis hasil kekayaan alamku pribumi West Papua oleh negara Indonesia dengan mengupdate berbagai Informasi Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat yang terjadi di atas tanahku Papua Barat melalui media Web Online pribadi atau di dunia internasional secara berimbang dan beragam".
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar