DALAM 2 HARI, PETISI RAKYAT WEST PAPUA DAN PETISI GLOBAL AKAN SAMPAI KE PBB

 Free West Papua 13:35 Sebarkan ! "Share"... Tim renang #SwimForWestPapua sedang persiapan untuk menyebrangi Danau Jenewa. Foto: (ist).

Pernyataan ini dirilis oleh Hadiah Nobel Perdamaian, yang dinominasikan Pemimpin Kemerdekaan West Papua, Benny Wenda menjelang petisi rakyat West Papua dan petisi Global untuk West Papua menuju Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Dalam waktu dua hari, “Petisi rakyat West Papua dan Petisi Global” untuk West Papua akan menyebrangi Danau Jenewa, dengan jarak 69 kilo meter selama 30 Jam, dan kemudian petisi tersebut akan diserahkan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Setelah lebih dari 50 tahun penderitaan bangsa Papua dibungkam secara sistematis oleh Pemerintah Indonesia, akhirnya, suara rakyat West Papua akan terdengar sepenuhnya di Perserikatan Bangsa-Bangsa. 

Dunia terbangun, karena mendengar teriakan dan tangisan rakyat West Papua.

Dalam menghadapi penindasan yang sedang berlangsung, rakyat West Papua terus berdiri dan dengan damai menuntut hak fundamentalnya untuk menentukan nasib sendiri. Pembungkaman, Penindasan dengan kebencian oleh Pemerintah Indonesia atas permohonan yang kita lihat saat ini, bukanlah hal yang baru. Mereka (kolonial Indonesia) memenjaran orang, melarang dan memblokir situs web petisi Global online, menginjak-injak hak rakyat West Papua dari pandangan masyarakat Internasional, semua ini bukanlah hal yang baru.

Selama beberapa bulan ini, banyat rakyat West Papua ditangkap, disiksa, ditembak dan dibunuh oleh militer dan Polisi Indonesia. Ini bukan hal baru. Setelah Indonesia secara tidak sah melalui “Act of NO Choice” yang salah, kita (West Papua) telah melawan monter penjajahan kolonial Indonesia ini, dan akan terus berjuang untuk memperoleh hak penentuan nasib sendiri, seperti yang dinikmati bangsa lain.

“Dari balik jeruji penjara, rakyat West Papua terus menunjukan sikapnya”.


Yanto Awerkiwon, Ketua 1 Komite Nasional Papua Barat (KNPB) wilayah Timiki, yang juga selaku panitia lokal Petisi Manula rakyat West Papua dalam tahanan di penjara. Ia ditahan saat melakukan kegiatan penggalangan petisi rakyat West Papua, wilayah Bomberai di Timika.

Kami melihat, perenang pemberani kami telah memilih untuk melakukan perjalanan, berenang selama 30 Jam (dua hari) melintasi Danau Jenewa untuk menyampaikan petisi bersejarah ini.

Jadi terlepas dari penyiksaan dan penindasan dari tahun-tahun keheningan, kami telah mulai sebuah diskusi ini, dan kami meminta kepada anda untuk meneruskan diskusi terkait ini lebih lanjut, agar kami dapat mulai memberi suara kepada rakyat West Papua, sebuah suara kepada mereka yang telah dibungkam, selama 50 tahun terakhir, suara kita disembunyikan dibalik karpet, inilah saat suara kita keluar.

Petisi ini tidak hanya melambangkan rakyat West Papua, namun, ini mengaitkan 500.000 rakyat West Papua yang telah meninggal dalam perjuangan Papua Merdeka. Kami meminta solidaritas internasional, untuk menunjukan dukungan, memberi kesempatan kepada West Papua untuk memilih takdirnya sendiri.

Dengan bantuan anda, suara rakyat West Papua tidak akan dibungkam lagi. Dukungan anda akan menjadi kekuatan untuk mendesak Internationally Supervised Vote”


Kami mengundang anda, jika memiliki platform untuk mendukung, silahkan berbagai pernyataan ini untuk membantu kami memajukan “Papua Merdeka! Oleh Pemimpin Papua Merdeka, Juru bicara Persatuan Gerakan Pembebasan untuk West Papua (ULMWP). Benny Wenda. Posted by: Admin Copyright ©Benny Wenda "sumber" Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com Sebarkan ! "Share"...

Sumber: 
http://www.tabloid-wani.com/2017/08/dalam-2-hari-petisi-rakyat-west-papua-dan-petisi-global-akan-sampai-ke-pbb.html?utm_source=dlvr.it&utm_medium=facebook
Share on Google Plus

ABOUT ME Andy Giyai

Hidup berjuang demi masyarakatku yang selalu di tindis, di bunuh, di rampok, di siksa seperti binatang buruan di hutan oleh Militerisme Aparat Polisi dan Tentara Nasional Indonesia dan di curi, di rampas serta di kuras habis hasil kekayaan alamku pribumi West Papua oleh negara Indonesia dengan mengupdate berbagai Informasi Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat yang terjadi di atas tanahku Papua Barat melalui media Web Online pribadi atau di dunia internasional secara berimbang dan beragam".
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar