Goresan Pengungsi Papua Seorang Anak Piatu Pejuang Papua Merdeka

Goresan Pengungsi Papua  Seorang Anak Piatu Pejuang Papua Merdeka.


Diriku sebagai anak piatu Ayah saya satu tahun yang lalu di tembak polisi di pengunungan Papua.

Berhari hari cerita Ibuku, bapa kamu di tembak oleh Polisi gara gara Papua Merdeka. 

Nasihat Ibu kepada Anak itu bahwa Anak Pengungsi mama kasih tau saja, mama tak mampu melayani hidup ini, apakah Anak ketika besar mau jadi penganti bapa kamu berjuang Papua Merdeka lagi atau mau jadi petani. 

Mamaku saya sementara ini masih Anak kecil kenapa mama pertanyaan seperti itu mama, Anak mama Minta maaf berhari hari mama cerita penderitaan hidup ini karena setiap hari mendengar bunyi tembakkan di Papua banyak jangan sampai mama lagi di tembak oleh TNI seperti bapa kamu mama beritahukan anak sebelumnya. 

Ok baik mama, Anak akan ingat cerita mama sampai saya besar tetapi mama saya tidak mau lagi kehilangan mama ya, Iya anak mama cuman beritahukan saja,tetapi Anak ingat eh bapa kamu punya senjata ada di rumah Honai laki-laki itu Anak, Iya mama Terimakasih. 

Satu Tuhun kemudian ibunya di tembak mati oleh tentara Indonesia TNI di kampung saat mencari nafkah di kebun. 

Seorang Anak kecil itu bermain dengan teman teman lalu pulang ke rumah begitu mamanya tidak pulang -pulang juga sampai malam hari lagi. Sambil menangis pergi ke teman-teman rumah tetangganya untuk mencari ibu, namun tidak ditemukan ibu. 

Kemudian besok hari nya mulai pagi semua keluarga kampung itu mengundang lalu mencari ibu itu ke hutan sampai tempat-tempat kerja kebun Ibu itu, Akhirnya bekas kaki sepatu Laras tentara banyak, begitu jalan di kebunnya Ibu itu posisi terbaring namun sudah mati di tembak oleh TNI. Warga antar jenazah ke kampung di bakar oleh warga kampung nya. 

Kemudian sesudah lamanya Anak itu sudah besar usia Enam tahun lagi Anak itu sudah mengingat cerita Ibunya dan berhari-hari merindukan ayah dan Ibu nya, selalu bermain main dengan teman teman kadang mendengar cerita hal yang sama Ibu pernah cerita seorang ibu belum meninggal dan sudah besar mengambil senjata yg almarhum bapak yang taru di honai laki-laki sebabnya kedua orang tua nya di bunuh oleh anggota TNI & POLRI.

Dapat didikan oleh ibunya soal kematian ayah dibunuh oleh TNI dan POLISI dan ibunya pun di tembak mati oleh TNI maka semua di depan mata dia dan di dengar oleh dia anak yatim piatu sedang bertumbuh besar dengan didikan kata lawan dan berfikir sekarang adalah balas dendam kematian ayah dan ibu. 



Share on Google Plus

ABOUT ME Andy Giyai

Hidup berjuang demi masyarakatku yang selalu di tindis, di bunuh, di rampok, di siksa seperti binatang buruan di hutan oleh Militerisme Aparat Polisi dan Tentara Nasional Indonesia dan di curi, di rampas serta di kuras habis hasil kekayaan alamku pribumi West Papua oleh negara Indonesia dengan mengupdate berbagai Informasi Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat yang terjadi di atas tanahku Papua Barat melalui media Web Online pribadi atau di dunia internasional secara berimbang dan beragam".
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar