Papua Darurat Militer!
Pendropan Militer di Kepulauan Yapen, West Papua.
AG News___ Terjadi mobilisasi pasukan militer secara skala besarke pedalaman Pulau Yapen dalam dua hari berturut-turut (14-15 Juni 2023) terus terjadi.
Situasi sedang menimbulkan dan mengorek kembali trauma psikis yang di alami oleh eks korban penyisiran pada kejadian yang sama yang pernah terjadi pada pertengahan Desember 2021 lalu, di wilayah yang sama.
Dalam kasus penyisiran kali ini, terdapat korban atas nama Ibu Enggelina yang baru saja melewati proses persalinan berselang 4 hari dan bayinya yang tali pusatnya masih belum terlepas dari pusarnya. Ibu ini masih trauma dengan kejadian 2 tahun sebelumnya sehingga terpaksa menggendong bayinya yg usianya belum sepekan itu mengungsi ke hutan dalam kondisi fisik yang sangat lemah, dapat di gambarkan kondisi ibu Engelina dan bayinya sungguh sangat memprihatinkan.
Ibu tersebut pengambilan akibat ketakutan /rasa trauma yang dipicu atas kehadiran aparat bersenjata lengkap.
Terkonfirmasi juga bahwa aparat melakukan tindakan perampasan harta benda milik masyarakat, berupa sebuah handphone milik warga setempat, dan itu akan dipakai untuk mengontrol laporan lisan dan visual, maupun audio ke luar, hal ini menambah ketakutan pada masyarakat untuk tidak memotret / mendokumentasi tingkah laku aparat.
Polisi Indonesia dari Satuan Brimob telah berkemah dan menguasai wilayah perkebunan rakyat di Kampung Rosbori dan Kaonda Distrik Windesi Kabupaten Kepulauan Yapen, sehingga masyarakat tidak bisa mencari makan.
Sekitar 30 personil Polisi Indonesia masih mengendap di kebun kebun rakyat sejak tanggal 12 Juni 2023 sampai tanggal 16 juni 2020
Kapolres Kepulauan Yapen segera menarik pasukan, sebelum terjadi korban jiwa lebih dari yang terjadi.
Mohon advokasi dan pantauan dari semua pihak!
Sumber : Akun FB Gempar Papua
0 komentar:
Posting Komentar