๐Ž๐‘๐€๐๐† ๐€๐’๐‹๐ˆ ๐๐€๐๐”๐€ ๐“๐„๐‘๐€๐๐‚๐€๐Œ ๐Š๐„๐‡๐ˆ๐‹๐€๐๐†๐€๐ ๐“๐€๐๐€๐‡ ๐€๐ƒ๐€๐“

๐Ž๐‘๐€๐๐† ๐€๐’๐‹๐ˆ ๐๐€๐๐”๐€ ๐“๐„๐‘๐€๐๐‚๐€๐Œ ๐Š๐„๐‡๐ˆ๐‹๐€๐๐†๐€๐ ๐“๐€๐๐€๐‡ ๐€๐ƒ๐€๐“.

AG News____ Tanah merupakan Tempat untuk Manusia Hidup dan Melakukan berbagai aktifitas. Tanah harus di Lindungi dan lestarikan demi keberlanjutan Hidup Generasi Penerus.

Perampasan Tanah Adat di seantaro Tanah Papua terus meningkat  pasca pemekaran provinsi baru di tanah Papua.

Para penguasa dan Pejabat sedang gencar membeli tanah adat  dengan cara melakukan komunikasi secara tertutup bersama oknum tertentu lalu melakukan transaksi diam-diam.

Hal semacam ini masif terjadi hingga menimbulkan konflik antar sesama klen, marga, dll. 

Hingga Nilai-nilai Kekeluargaan, Kebersamaan, dan Nilai-nilai sosial lain di antara sesama warga masyarakat mulai Hancur.

๐‘ป๐‘จ๐‘ต๐‘จ๐‘ฏ ๐‘บ๐‘ฌ๐‘ฉ๐‘จ๐‘ฎ๐‘จ๐‘ฐ ๐‘ด๐‘จ๐‘ด๐‘จ

Secara filosofi ๐‘ป๐’‚๐’๐’‚๐’‰ ialah "๐‘ด๐’‚๐’Ž๐’‚" sebab, tanah menjadi sumber kehidupan bagi Masyarakat Adat, Manusia dan Alam sebagai sumber kehidupan sehingga, TANAH harus  di jaga, di rawat,  di lindungi, di lestarikan dan dipergunakan untuk kelangsungan Hidup baik masa Kini maupun Kehidupan Anak cucu di kemudian hari.

๐‘๐‘ฆ๐‘Ž๐‘ก๐‘Ž-๐‘›๐‘ฆ๐‘Ž  ๐“anah sebagai ๐Œama itu telah di jadikan sebagai barang dagang/Jualan yang dapat diperjualbelikan. 

๐๐€๐’๐ˆ๐ ๐Œ๐€๐’๐˜๐€๐‘๐€๐Š๐€๐“ ๐€๐ƒ๐€๐“

Karena  Tanah di jadikan sebagai barang dagang maka Tanah Adat itu dapat di jual oleh masyarakat adat yang mengklaim sebagai pemilik hak ulayat dan akan dibeli oleh pengusaha dan pejabat yang memiliki banyak uang atau bermodal.

Di situlah Masyarakat adat Mengalami :

1. Kehilangan Tanah Adat.
2. Kehilangan sumber kehidupan.
3. Kehilangan areal perkebunan.
4. Kehilangan hutan dan tempat keramat.
5. Kehilangan tempat cerita tentang Asal-usul Tanah sebagai Sebuah Aset dari Leluhur yang yang harus di wariskan.
6. Kehilangan Tempat dan Sumber kehidupan bagi Generasih Penerus di Kemudian hari.

Yang lebih parah dan menyangkan adalah Suatu Kelak anak-cucu kita akan menjadi ๐‘ท๐’†๐’๐’ˆ๐’†๐’Ž๐’Š๐’” ๐’…๐’‚๐’ ๐’•๐’†๐’“๐’๐’‚๐’๐’•๐’‚๐’“ di atas Tanah Leluhurnya hanya karena Perbuatan kita saat ini yang "๐‘ด๐’†๐’๐’‹๐’–๐’‚๐’ ๐‘ป๐’‚๐’๐’‚๐’‰ ๐‘บ๐’†๐’„๐’‚๐’“๐’‚ ๐’”๐’†๐’Ž๐’ƒ๐’‚๐’“๐’‚๐’๐’ˆ".

๐˜๐€๐๐† ๐‡๐€๐‘๐”๐’ ๐ƒ๐ˆ ๐๐„๐‘๐‡๐€๐“๐ˆ๐Š๐€๐ ๐Ž๐‹๐„๐‡ ๐๐„๐“๐ˆ๐๐†๐†๐ˆ, ๐๐„๐†๐”๐€๐’๐€ ๐ƒ๐€๐ ๐๐„๐Œ๐ˆ๐Œ๐๐ˆ๐ ๐๐„๐Œ๐„๐‘๐ˆ๐๐“๐€๐‡๐€๐.

Yang harus di Perhatikan oleh Pemimpin dan Penguasa adalah Tanah Adat sedang di Ambil alih untuk Jadikan sebagai Areal Perkantoran, tempat usaha, dll, yang kemudian Tanah itu akan di jadikan sebagai Tanah Milik Negara ( Aset Pemerintahan,dll).

Tetapi Harus di Ingat dan Pertimbangkan adalah Perampasan Tanah Tanpa Mempertimbangkan Keberpihakan dan Perlindungan Terhadap Hak-hak hidup Orang Asli Setempat ( Pemilik Hak Ulayat) hanyalah Sebuah Kebijakan Sia-sia sebab Pembangunan tanpa Melihat nasib hidup rakyat Pribumi hanya Menyingkirkan Nasib Hidup Rakyat Pribumi Menjadi Terlantar di atas Negeri leluhurnya.

๐Š๐จ, ๐’๐š๐ฒ๐š, ๐“๐จ๐ซ๐š๐ง๐  ๐’๐ž๐ฆ๐ฎ๐š
๐—›๐—”๐—ฅ๐—จ๐—ฆ ๐—๐—”๐—š๐—” & ๐—Ÿ๐—˜๐—ฆ๐—ง๐—”๐—ฅ๐—œ๐—ž๐—”๐—ก ๐—ง๐—”๐—ก๐—”๐—› ๐—”๐——๐—”๐—ง,
๐‘บ๐’†๐’ƒ๐’‚๐’ˆ๐’‚i ๐‘บ๐’†๐’ƒ๐’–๐’‚๐’‰ ๐€๐’๐„๐“ ๐’–๐’๐’•๐’–๐’Œ ๐’Œ๐’†๐’ƒ๐’†๐’“๐’๐’‚๐’๐’‹๐’–๐’•๐’‚๐’ ๐‘ฏ๐’Š๐’…๐’–๐’‘ ๐’ƒ๐’‚๐’ˆ๐’Š ๐‘จ๐’๐’‚๐’Œ-๐’„๐’–๐’„๐’– ๐’Œ๐’Š๐’•๐’‚ ๐’…๐’Š ๐‘ฒ๐’†๐’Ž๐’–๐’…๐’Š๐’‚๐’ ๐‘ฏ๐’‚๐’“๐’Š.

Tigidougida Waghete
26/07/2024.

๐ƒ๐Ž๐Œ๐ˆ๐ ๐๐€๐ƒ๐ˆ๐ˆ





Share on Google Plus

ABOUT ME Andy Giyai

Hidup berjuang demi masyarakatku yang selalu di tindis, di bunuh, di rampok, di siksa seperti binatang buruan di hutan oleh Militerisme Aparat Polisi dan Tentara Nasional Indonesia dan di curi, di rampas serta di kuras habis hasil kekayaan alamku pribumi West Papua oleh negara Indonesia dengan mengupdate berbagai Informasi Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat yang terjadi di atas tanahku Papua Barat melalui media Web Online pribadi atau di dunia internasional secara berimbang dan beragam".
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar