Merakit komputer bukan
pekerjaan mudah untuk dilakoni. Dibutuhkan ketekunan dan waktu yang panjang
untuk menjadi ‘ahli’. Tantangan yang harus hadapi pun tidak sederhana. Tetapi
apabila ada kemauan dan niat tulus serta konsiten, pasti ada ‘jalan suci’ untuk
sukses menggapai mimpi.
Jayapura, Jubi – Merakit komputer bukan pekerjaan
mudah untuk dilakoni. Dibutuhkan ketekunan dan waktu yang panjang untuk menjadi
‘ahli’. Tantangan yang harus hadapi pun tidak sederhana. Tetapi apabila ada
kemauan dan niat tulus serta konsiten, pasti ada ‘jalan suci’ untuk sukses
menggapai mimpi.
Begitulah jalan panjang dan
berliku yang harus dilalui sosok lelaki suku Mee kabupaten Deiyai, Simon Giyai,
yang konsisten menekuni profesi sebagai perakit komputer sejak tahun 2011.
Saat ditemui Jubi di Asrama Tunas
Harapan, Padang Bulan, Kota Jayapura, Kamis (7/9/2017), Simon mengatakan
dirinya mengenal laptop sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP)
kelas 2.
“Setamat SMP saya terpanggil
melanjutkan SMA Komputer di Kabupaten Mimika. Saya lulus SMA tahun 2011.
Setelah itu saya memilih melanjutkan kuliah di Universitas Sains dan Teknologi
(USTJ) Jayapura, jurusan Informatika,” katanya.
Simon menceritakan ketika masih
kuliah di USTJ dia ikut kursus merakit komputer selama satu bulan satu minggu
di Surabaya. Setelah selesai kursus Simon kembali ke Jayapura dan membuka
service komputer yang dia beri nama ‘Bedo’ (Burung) Computer.
Simon mengatakan setelah pulang
kursus dari Surabaya ua tidak melanjutkan kuliah di USTJ dengan alasan untuk
menekuni service komputer. Ia memilih pulang ke kampung halamannya di Distrik
Tigi Barat, Kabupaten Deiyai.
Tahun 2017, atas desakan orang
tuanya Simon melanjutkan kuliah. Kali ini ia memilih kuliah di STIH Umel
Mandiri, jurusan Manajemen Komputer.
Simon mengatakan dirinya harus pandai
membagi waktu untuk kuliah dan bekerja.
“Saya prioritaskan ketika ada
mata kuliah pekerjaan saya tinggalkan. Setelah pulang kuliah apabila ada tugas
langsung saya kerakan. Kalau tidak ada tugas kuliah, saya kerja di warnet.
Kalau malam saya tidak biasa memperbaiki laptop. Saya biasa perbaiki saat pagi
sampai sore,” katanya.
Malam hari dia gunakan waktu
untuk belajar materi kuliah atau buku-buku computer.
“Saya biasa tidur jam 1 malam.
Kuliah saya harus selesai, tidak boleh berhenti lagi,” katanya.
Simon mengatakan dirinya sudah
menemukan talenta untuk merakit komputer. Impiannya adalah satu saat bisa
membeli sebuah rumah toko (ruko) dan fokus membesarkan ‘Bedo Computer’ serta
menjadikannya tempat untuk membina anak-anak muda Papu di Jayapura.
”Saya juga bisa memperbaiki
hardware software, tetapi terkendala pada alat-alat saya kurang. Apabila ada
berkat saya akan membeli alat-alat tersebut,” kata Simon.
“Semenjak saya membuka service
komputer dari tahun 2011-2017, saya tidak meminta pungutan biaya sepeserpun
kepada pemerintah apalagi memasukan proposal. Saya belajar mandiri untuk
memperdalam ilmu saja. Nanti kalo sudah lulus baru saya akan buat proposal
bantuan,” kata Simon Giyai.
Dikatakannya, semenjak Bedo
Computer berdiri sudah banyak mahasiswa dan pemuda yang datang membawa lapotop,
notebook, CPU, komputer untuk diperbaiki. Juga teman-teman di Tunas Harapan dan
teman kuliah.
“Sejak tahun 2011 buka servis
gratis. Sekarang saya sudah membuat tarif harga. Untuk menginstall komputer
atau notebook tarifnya sekitar Rp 100 ribu. Kalau ganti Pasta Proccessor
taifnya Rp 50 ribu. Bersihkan Fan/Motherboard Rp 100 ribu. Untuk Laptop yang
mati menyala atau layar gelap putih berwarna tarifnya Rp 250 ribu,” kata Simon
Giyai.
Sahabat sekamarnya, Ones Ukago,
membenarkan bahasa sahabatnya yang selalu menekuni dunia komputer ini.
“Sudah lama sahabat Simon Giyai
memperbaiki computer. Itu memang keahliannya. Di kamar banyak komputer yang
rusak kalau siang dia jarang keluar dia memperbaiki notebook atau laptop yang
ada. Saya bangga karena dari sekian banyak anak Papua, dia cukup ulet dalam
melakoni dunia computer. Sampai komputer rusak pun dia bisa hidupkan kembali,”
katanya sambil tertawa. (*)
Sumber : http://tabloidjubi.com/artikel-9400-konsisten-merakit-komputer%E2%80%99-jalan-suci%E2%80%99-lelaki-mee-menggapai-mimpi.html
Hormat
BalasHapus