Menteri Luar Negeri Selandia Baru Nanaia Mahuta mengatakan Pemerintah Indonesia perlu segera memfinalisasi waktu kunjungan Kantor Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB (OHCHR) itu

Menteri Luar Negeri Selandia Baru Nanaia Mahuta mengatakan Pemerintah Indonesia perlu segera memfinalisasi waktu kunjungan Kantor Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB (OHCHR) itu.
AG NEWS__ "Kami bergabung dan mendukung para pemimpin Forum Pulau Pasifik yang menyerukan agar Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia diizinkan mengunjungi Papua,” katanya.

Sementara itu, Pelapor Khusus untuk hak-hak masyarakat adat Francisco Cali Tzay telah meminta Pemerintah Indonesia untuk melakukan penyelidikan penuh dan independen atas pelanggaran tersebut.

Tzay mengatakan pengungsi internal di Papua Barat belum kembali ke rumah mereka karena kehadiran pasukan keamanan yang kuat dan bentrokan bersenjata yang sedang berlangsung di daerah konflik.

“Ribuan penduduk desa yang terlantar telah melarikan diri ke hutan di mana mereka terkena iklim yang keras di dataran tinggi tanpa akses ke fasilitas makanan, perawatan kesehatan, dan pendidikan,” katanya.

“Kami sangat terganggu dengan laporan bahwa bantuan kemanusiaan untuk pengungsi Papua dihalangi oleh pihak berwenang.
“Selain itu, malnutrisi parah telah dilaporkan di beberapa daerah dengan kurangnya akses ke makanan dan layanan kesehatan yang memadai dan tepat waktu.

“Dalam beberapa insiden, pekerja gereja telah dicegah oleh pasukan keamanan untuk mengunjungi desa-desa tempat saya pengungsi internal mencari perlindungan,” katanya.

Dia mengatakan akses kemanusiaan tanpa batas harus segera diberikan ke semua wilayah di mana orang asli Papua saat ini berada setelah mengungsi.

“Kasus-kasus ini mungkin merupakan puncak gunung es mengingat akses ke wilayah tersebut sangat dibatasi sehingga sulit untuk memantau kejadian di lapangan,” mereka memperingatkan.

https://pina.com.fj/2022/04/04/indonesia-needs-to-allow-ohchr-visit-nz-foreign-minister-mahuta/
Share on Google Plus

ABOUT ME Andy Giyai

Hidup berjuang demi masyarakatku yang selalu di tindis, di bunuh, di rampok, di siksa seperti binatang buruan di hutan oleh Militerisme Aparat Polisi dan Tentara Nasional Indonesia dan di curi, di rampas serta di kuras habis hasil kekayaan alamku pribumi West Papua oleh negara Indonesia dengan mengupdate berbagai Informasi Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat yang terjadi di atas tanahku Papua Barat melalui media Web Online pribadi atau di dunia internasional secara berimbang dan beragam".
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar